
Subsidi BBM Masuk Pos Perlinsos, Faisal Basri: Kacau!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu mengatakan anggaran perlindungan sosial untuk tahun depan cukup besar yakni mencapai Rp 429,9 triliun. Ini tercatat dalam APBN tahun anggaran 2022 yang telah disetujui DPR RI.
Namun anggaran besar ini ternyata berbeda dengan yang tertulis di APBN 2022. Di mana anggaran untuk perlindungan sosial hanya mencapai Rp 252,3 triliun, sehingga dipertanyakan oleh Ekonom Senior Faisal Basri.
"Kepala BKF mengatakan anggaran fungsi perlindungan sosial di atas Rp 400 triliun. Rasanya kebanyakan deh. Kalau saya lihat di APBN cuma Rp 252 triliun. Tolong dijelaskan," ujarnya dalam bincang APBN 2022, Senin (18/10/2021).
Kementerian Keuangan pun menjelaskan, ternyata anggaran besar tersebut terbagi dalam banyak kelompok. Tidak hanya untuk perlindungan sosial seperti bantuan sosial tetapi juga subsidi energi.
"Terkait dengan perlindungan sosial, kita kelompokkan ke beberapa kebijakan. Komponennya memang banyak termasuk subsidi dan beberapa perlindungan sosial lainnya yaitu memang mencakup sekitar Rp 429 triliun," kata Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Ubaidi Socheh Hamidi.
Lanjut Faisal, pemecahan anggaran perlinsos tersebut sangat berbahaya. Apalagi anggaran subsidi energi disatukan dalam anggaran perlinsos yang berbeda sifatnya.
"Kalau dimasukkan subsidi BBM, nanti kacau. Bukan perlindungan sosial lagi namanya," jelasnya Faisal.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi 2022 Berat, Duit Negara Banyak Habis Bayar Utang!