Internasional

Singapura Kena Krisis Energi, Ada RI Biang Keladinya?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 18/10/2021 11:05 WIB
Foto: visitsingapore.in

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya Eropa, Inggris, China dan India, Singapura juga mengalami krisis energi. Sejumlah perusahaan pengecer listrik di Negeri Singa mulai bertumbangan.

Setidaknya tiga perusahaan mengaku akan keluar dari bisnis listrik di Singapura. Negeri itu sendiri telah meliberasi listrik sejak 2018, dengan meluncurkan sistem Pasar Terbuka (OEM).


Terbaru Ohm Energy dan iSwitch akan menghentikan operasi mereka. Keduanya akan menggembalikan rekening pengguna ke SP group, perusahaan listrik milik negara di Singapura.

"Beberapa mungkin merasa sulit untuk mempertahankan operasi mereka dan mungkin memilih untuk keluar dari pasar," kata otoritas energi Singapura EMA.

Lalu apa yang menjadi biang keladinya?

Situasi yang dianggap "luar biasa" di sektor energi menjadi biang keroknya. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan global untuk gas alam seiring pembukaan dunia pasca lockdown akibat pandemic Covid-19.

Ini pun disertai pasokan gas yang minim yang membuat harga meroket di pasar spot. Di sisi lain, produksi batu bara juga terbatas akibat  terganjal isu lingkungan.

Selain soal harga gas, permintaan listrik memang naik di negara kota itu. Selain itu impor energi dari RI juga terganggu.

Singapura sendiri memang menghasilkan listriknya dengan gas alam yang diimpor. Pembatasan gas alam pipa dari West Natuna dan rendahnya gas yang dipasok dari Sumsel jadi penyebab lain.

Meski demikian, EMA menegaskan akan bekerja sama dengan pengecer listrik untuk menghadapi tantangan ini, yang bisa berimplikasi pada harga listrik yang fluktuatif. EMA juga mengatakan akan berupaya agar tidak ada gangguan pasokan bagi pelanggan.

CNBC Indonesia sendiri masih mencoba menghubungi sejumlah sumber guna mengonfirmasi pasokan dari RI. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Antam Naik Tinggi - Daftar Negara Terancam Krisis