Jokowi Sindir BUMN Pangan: Buatnya Kecil-kecil, Gak Jadi Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ketahanan pangan penting di tengah terjadinya perubahan iklim. Sehingga jika terjadi krisis pangan terjadi Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Namun dia kesal dengan BUMN pangan RI. Indonesia memiliki tanah yang luas tapi perencanaan di perusahaan BUMN soal hal ini masih belum maksimal.
"Sudah diprediksi ada terjadi krisis pangan. Ini kesempatan kita karena punya tanah luas, tapi yang merancang ya jangan yang kecil-kecil lah. BUMN hanya buat kecil-kecilan," katanya dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
"Udah buat kecil-kecil gak jadi lagi. Buat yang gede sekali, berpartner," tambahnya.
Dia menceritakan tujuh tahun lalu datang ke Merauke, memiliki hamparan daratan yang melimpah. Jika digabung wilayah Merauke, Mappi, dan Boven Digoel itu ada 4,2 juta hektar lahan datar.
"Namun kalau kita sendiri pertama butuh modal besar, kedua butuh teknologi. Kita gak punya kemampuan kesana makanya cari partner," katanya.
"Itu baru satu lokasi, belum lokasi lainnya yang memungkinkan membuat food estate, entah beras, jagung, singkong, dan lain-lain. tapi ya itu orientasinya jangan proyek saja. Dihitung lalu dikalkulasi," Katanya.
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sudah membuka pintu untuk mendatangkan partner baru untuk industri pangan. Namun belum direspon baik oleh perusahaan.
"Saya sering malu udah buka-bukan pintu, tapi gak ada respon ke sana. Itu investasi memang ribuan triliun, tapi kalau mau gede kita harus berpikiran gede," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Gara-gara Ulah BUMN, Jokowi: Saya Sering Dibuat Malu!
(mij/mij)