Pengakuan Erick Thohir Soal Adanya Grey Area di BUMN

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Sabtu, 16/10/2021 13:30 WIB
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir Saat Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, KEK Gresik, 12 Oktober 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa BUMN kerap berada dalam situasi yang serba sulit atau berada di tengah-tengah, utamanya dalam menentukan aksi korporasi.

Hal tersebut dikemukakan Erick Thohir saat mendampingi Jokowi bertemu dengan jajaran direksi BUMN di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti dikutip Sabtu (16/10/2021).

"BUMN selama ini grey areanya terlalu sulit untuk dikendalikan, antara penugasan dan aksi korporasi, karena itu kita tekankan bisnis proses menjadi kunci dan Insya Allah bisnis proses baik, investasi meningkat," kata Erick


Salah satu penugasan yang diarahkan oleh Erick ke BUMN adalah dalam penggarapan digitalisasi dengan lebih dalam, utamanya untuk BUMN di bidang digital. Potensi bisnis lain yang belum tergarap perlu tetap dikebut.

"Pengembangan digital nggak kalah penting karena disrupsi terjadi, Telkom sekarang harus menjadi data center, engga hanya bisnis telco lagi," ujarnya.

Selain itu, Erick juga menekankan BUMN untuk memegang fondasi yang ada, salah satunya dalam hal nilai ekonomi dan sosial Indonesia.

"Misal BRI korporasi tapi nggak meninggalkan pertumbuhan usaha dengan membangun UMKM sebagai lokomotif,"


(cha/cha)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Danantara Mau Pangkas 888 Induk-Cucu BUMN Jadi 200 Perusahaan