Ini Kunci Agar RI Jadi Pemain Utama Kendaraan Listrik Dunia

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 October 2021 19:41
pemerintah bekerja sama dengan Toyota Motor menggandeng beberapa universitas untuk memulai riset pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. 

Peluncuran kerja sama riset ini rencananya akan dilaksanakan Rabu (4/7/2018) di Kementerian Perindustrian. (CNBC Indonesia/Samuel Pablo)
Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Pada tahun 2030 ditargetkan akan ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik mengaspal di jalan.

Bahkan pada 2040 pemerintah menargetkan semua penjualan motor di dalam negeri akan berbasis listrik. Menanggapi target-target pemerintah mengenai pemanfaatan kendaraan listrik, Founder Lentera Bumi Nusantara Ricky Elson mengatakan untuk lebih masif dalam memanfaatkan kendaraan listrik yang dibutuhkan adalah gerak cepat.

"Mobil listrik bicara siapa yang cepat bergerak, bukan webinar sosialisasi aturan yang akhirnya nggak berikan kesempatan pada potensi-potensi besar di Indonesia," ungkapnya, Rabu, (13/10/2021).

Dia menyebut perkembangan dari kendaraan listrik ini masih akan lama, jika mau mempercepat potensi 133 juta kendaraan di RI baik mobil dan motor dilakukan konversi. Namun diperlukan perubahan regulasi secara total.

"Perlu perubahan regulasi total saya nggak tahu apakah pemerintah berani apa enggak," paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bicara soal mobil listrik dari sisi elektrifikasinya saja membutuhkan waktu yang lama. Di dalam kendaraan listrik ada banyak penggerak-penggerak listriknya.

"Jadi mobil listrik tidak hanya bicara mesin listriknya saja, begitu banyak electric motor di dalamnya. Begitu banyak. Sepertinya hanya ke sini itu pun masih jauh tertinggal ini tantangan," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, minat orang Indonesia membeli kendaraan listrik ada di atas rata-rata warga Asia Tenggara.

Secara rata-rata, keinginan membeli kendaraan listrik di Asia Tenggara sebesar 37%, sementara Indonesia mencapai 41%.

Di antara negara-negara ASEAN, imbuhnya, Indonesia menjadi peringkat ketiga di bawah Filipina 46% dan Thailand 44%, namun mengungguli Malaysia dengan persentase 37% dan Vietnam 33%, dalam hal minat membeli kendaraan listrik.

"Keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan listrik atau EV di Indonesia di atas rata-rata keinginan negara ASEAN," papar Bob dalam diskusi daring, Senin (12/07/2021).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apa Bisa RI Bangun Mobil Listrik Seharga 150 Juta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular