
Batu Bara Terbang, Faisal Basri: Segelintir Orang Nikmati!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara meroket tinggi, namun menurut Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan negara tidak menerima manfaat yang banyak dari peningkatan harga ini. Justru hanya segelintir orang saja yang menikmati.
Pada perdagangan kemarin (12/10/2021), di pasar ICE New Castle Australia tercatat sudah US$ 260/ton, naik 0,97% dari hari sebelumnya.
Harga batu bara masih berada di tren bullish. Dalam sebulan terakhir, harga melesat 36,54% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 201,06%.
Faisal mengatakan walaupun ada kenaikan harga batu bara, namun komoditas ini tidak dikenakan pajak ekspor, kondisi pengusaha batu bara diuntungkan.
"Ini batu bara udah naik kaya gini, tidak dikenakan pajak ekspor jadi 100% windfall-nya dinikmati oleh segelintir orang. Luar biasa. Kalau sawit ada pajak ekspor progresif lagi," katanya dalam webinar Partai Gelora, Rabu (13/10/2021).
Faisal mengatakan Jumlah orang kaya di Indonesia juga kian meningkat. Namun ketimpangan kekayaan juga terjadi.
"2/3 kekayaan bisnis orang kaya itu didapat dari bisnis kroni yang bermodal otot, keringat, dan kekuasaan bukan olah otak, mereka semakin merajalela," katanya.
Dari catatan Faisal mengutip data Credit Suisse Research Institute, Global Wealth Data Book 2021, jumlah orang kaya di Indonesia meningkat.
Kekayaan di atas US$ 1 juta naik dari 106 ribu orang menjadi 171 ribu orang. Sementara jumlah orang super kaya dengan harga US$ 500 juta ke atas naik dari 46 orang menjadi 50 orang. "Konsentrasi kekayaan Indonesia itu terburuk nomor 7 di dunia," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara Ngamuk, Produk Plastik Bisa Bikin Remuk Konsumen