Eks Menteri Ini Blak-blakan ESDM Penuh Kepentingan Politik
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro menyebut sektor energi adalah sektor yang memiliki banyak kepentingan politik, terutama untuk masalah subsidi energi.
Dia menjelaskan, sektor ESDM memang merupakan sektor strategis yang berkaitan erat dengan perkembangan dan kemajuan industri suatu bangsa karena dapat mendorong perekonomian nasional secara signifikan.
Dia menyebut, kepentingan politik di sini terutama saat ingin memutuskan kebijakan penyesuaian harga komoditas energi, baik untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), gas bumi, juga tarif listrik untuk golongan tertentu.
"Sektor ini sarat kepentingan politik karena sektor ESDM ini cerminan dari UUD pasal 33 dan juga penyesuaian harga subsidi selalu ada dampak yang luas dan ini satu hal yang terkait dengan politik," ungkap Menteri ESDM periode 9 Agustus 2001 - 20 Oktober 2009 ini dalam sebuah webinar energi, Rabu (13/10/2021).
Purnomo menceritakan bahwa dia juga mengalami sendiri saat masih menjabat sebagai Menteri ESDM saat subsidi listrik diberikan kepada golongan-golongan tertentu.
"Saya alami sendiri pada waktu itu subsidi listrik juga golongan tertentu," ungkap Menteri ESDM ke-14 ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, sektor ESDM bersifat padat modal dan juga sarat teknologi. Ini menjadi hambatan tersendiri bagi pemain bisnis baru yang akan masuk ke dalam sektor ESDM.
"ESDM padat modal, padat teknologi, dan banyak monopoli, jadi tantangan entry sebagian yang ingin masuk ke bisnis ESDM," lanjutnya.
Program-program yang dijalankan di sektor ESDM menurutnya adalah program jangka panjang, sehingga terkadang satu program belum bisa rampung di dalam satu masa kabinet. Oleh karena itu, kondisi ini menurutnya kadang menimbulkan mispersepsi.
"Setiap zaman ada tantangan masing-masing, konsistensi, jadi pada waktu dia perlukan kepastian berusaha diperlukan aturan-aturan yang jelas di dalam bagaimana dia akan menjalankan."
(wia)