Internasional

Covid Turki 'Meledak' Lagi, Buat Rekor Baru

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 October 2021 08:40
Demonstrators wave Turkish flags as they shout slogans during a protest against official coronavirus disease (COVID-19)-related mandates, including vaccinations, tests and masks, in Istanbul, Turkey September 11, 2021. REUTERS/Murad Sezer
Foto: Turki (REUTERS/Murad Sezer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi di Turki. Pada Senin (11/10/2021) Negeri Anatolia itu melaporkan 30.563 kasus infeksi Covid-19, tertinggi sejak 30 April lalu.

Dengan adanya tambahan kasus ini, Turki saat ini mencatat 7,42 juta infeksi sejak pandemi mewabah 2020. Kemarin, tercatat 188 kematian baru terkait Covid-19 yang membuat total warga meninggal sudah 66 ribu.

Kenaikan ini di luar prediksi. Mengingat angka vaksinasi lengkap di negara Presiden Recep Tayyep Erdogan itu yang telah mencapai 54% penduduk.

Sementara itu, negara bekas Kesultanan Ottoman itu masih bertekad untuk mulai berdamai dengan Covid pada tahun 2022 mendatang. Menurut Profesor Tevfik Özlü, anggota Dewan Penasihat Ilmiah Coronavirus Kementerian Kesehatan, Covid-19 akan segera menjadi suatu penyakit yang dianggap sama dengan flu dalam waktu dekat.

Ia menyebut bahwa hal ini akan semakin cepat berjalan bila vaksinasi mulai menjangkau lebih banyak kelompok masyarakat. Sebelumnya, batas kelayakan untuk vaksin Sinovac dan Pfizer-BioNTech diturunkan menjadi 15 tahun.

"Saya memiliki pandangan positif untuk 2022," katanya, dikutip Selasa (12/10/2021).

"Kasus akan semakin meningkat, terutama di musim dingin. Namun kita pasti bisa mencegahnya dengan tindakan dan lebih banyak vaksinasi, tapi sepertinya itu tugas yang sulit. Saya berharap Covid-19 akan (dikurangi) menjadi infeksi umum seperti flu, setelah kami mencapai kemajuan lebih lanjut dalam vaksinasi," jelasnya lagi.

Mengutip Worldometers, Turki saat ini menjadi negara ke-6 kasus Covid terbanyak di dunia sejak virus muncul di Wuhan China di 2019. Di posisi 5 teratas terdapat Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Inggris dan Rusia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Goks Erdogan! Inflasi Turki Nyaris Tembus 65%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular