Internasional

'Bom' Kasus Covid Meledak, Singapura Mau Bebas Karantina?

dob, CNBC Indonesia
Selasa, 12/10/2021 07:20 WIB
Foto: Lonjakan Covid-19 yang terjadi membuat pemerintah Singapura memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial warganya. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia- Berbeda dengan Indonesia, negara Singapura saat ini masih berjibaku dengan lonjakan kasus Covid-19. Negeri Jiran ini menghadpi realita jumlah kasus harian yang masih cukup tinggi.

Pada Minggu (10/10/2021), Singapura masih menemukan 2.809 kasus baru dalam satu hari. Sehari sebelumnya, Singapura mencatat rekor kasus tertinggi dengan 3.703 kasus.

Meski dalam kondisi genting, pusat keuangan ASEAN Ini tetap mengambil kebijakan untuk membuka jalur masuk tanpa karantina. Jalur masuk yang dinamai vaccinated travel lane (VTL) itu sejauh ini diperuntukkan untuk turis asing dari delapan negara.


Dengan begitu nantinya para pelancong bisa melakukan perjalanan bebas tanpa harus karantina. Tapi mereka sudah harus divaksinasi.

Dilansir dari CNBC International, VTL sendiri diumumkan secara detil oleh Kementerian Transportasi Singapura. Jalur VTL tersebut baru akan berlaku bagi Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

"Semua delapan negara sudah terbuka untuk pelancong dari Singapura. Jadi VTL akan memulihkan perjalanan dua arah bebas karantina antara Singapura dan mereka," kata Menteri Perhubungan S Iswaran.

Rencana ini akan mulai dibuka pada hari Selasa, dan pelancong dari negara-negara yang memenuhi persyaratan akan dapat memasuki Singapura mulai 19 Oktober 2021.

Sementara itu, langkah ini sendiri diambil untuk mempercepat kehidupan normal. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memproyeksikan dibutuhkan tiga hingga enam bulan untuk mencapai hidup normal yang baru (new normal) berdampingan dengan Covid-19.

"Bagaimana kita tahu ketika kita memasuki normal baru? Itu akan terjadi ketika kita dapat melonggarkan pembatasan, hanya memiliki [langkah-langkah manajemen yang aman] ringan, dan kasus tetap stabil, mungkin ratusan sehari, tetapi tidak bertambah," katanya.

Dia menambahkan ketika rumah sakit telah kembali seperti biasa, dan bisnis telah berjalan maka aktivitas masyarakat bisa dilakukan tanpa rasa khawatir atau keanehan. Lee mendesak bangsa untuk tidak lumpuh oleh rasa takut dan mengatakan bahwa cepat atau lambat setiap orang akan bertemu virus, bahkan juga orang tua.

"Dibutuhkan setidaknya tiga bulan, dan mungkin selama enam bulan untuk mencapai kenormalan baru," tambah Lee.

Mengutip Worldometers, ada total 26.307 kasus aktif di Singapura saat ini. Sejak pandemi terjadi hingga kemarin, negeri itu melaporkan 126.966 kasus dan total 162 kematian.


(dob/dob)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan