Warganya Paling Banyak Jajan, RI Juara di ASEAN!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi digital dalam negeri terus mengalami peningkatan. Bahkan bisa dibilang menjadi juara di antara negara lainnya di ASEAN.

Hal ini tercermin dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN terbanyak ditopang oleh Indonesia. Setidaknya 42% transaksi digital di ASEAN berasal dari RI.

"Ekonomi digital di Indonesia terus mengalami peningkatan, bahkan 41,9% transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia," ujarnya dalam webinar OJK, Senin (11/10/2021).

Menurutnya, hingga saat ini besaran nilai ekonomi digital sudah mencapai US$ 44 miliar atau setara Rp 638 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$. Ini terutama ditopang oleh transaksi di e-commerce yang meningkat tajam sejak terjadinya pandemi Covid-19.

"Transaksi di Indonesia per hari ini mencapai US$ 44 miliar yang disumbangkan oleh e-commerce dan sektor lainnya. Setelah itu ada sektor edutech dan healthtech. Itu sebagai dampak dari pembelajaran berbasis online dan konsultasi kesehatan secara online," jelasnya.

Ke depannya, transaksi ini diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan perubahan pola kehidupan masyarakat yang mengandalkan digital dalam kesehariannya. Tak hanya e-commerce, transaksi digital perbankan serta uang elektronik akan ikut meningkat di tahun-tahun mendatang.

"Transaksi, perbankan digital dan uang elektronik juga diprediksi akan terus meningkat di tahun ini," kata dia.

Baca: Sekarang Ganti Kartu ATM Bank Tinggal Tempel KTP di Mesin

Sebelumnya, Ketua DK OJK Wimboh Santoso menjelaskan bahwa transaksi ekonomi digital RI mengalahkan negara lainnya seperti Singapura dan Thailand dengan masing-masing nilai transaksi US$ 9 miliar dan US$ 18 miliar.

Terutama karena di RI memiliki banyak startup, dimana 5 diantaranya berstatus unicorn dan 1 decacorn yang nilai transaksinya mencapai US$ 18,3 miliar pada tahun 2020.

Baca: Sri Mulyani Kini Bisa Kejar Pajak Google, Facebook, Netlfix

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampai Agustus, Uang Buat Pemulihan Ekonomi Capai Rp 326 T