Kinerja Ekspor Indonesia

Ancaman Uni Eropa Bisa Bikin Sengketa di WTO Makin Banyak!

News - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 October 2021 19:07
Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Bongkar muat peti kemas di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini sedang menghadapi dua sengketa sekaligus di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan Uni Eropa (UE), yakni soal nikel dan kelapa sawit. Bukan tidak mungkin jumlahnya akan terus bertambah karena sikap UE yang terkesan preventif terhadap produk dari negara-negara berkembang.

Wakil Ketua Umum III Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani menilai tambahan gugatan itu bisa saja terjadi.

"Kemungkinannya ada, tetapi ini kembali lagi pada regulasi yang mau kita gugat spesifiknya apa, keluhan kita sebagai eksportir persisnya apa dan pasal perjanjian WTO yang dilanggar yang mana. Karena itu tidak serta merta kita bisa langsung memperkarakan hanya karena spekulasi atau proyeksi semata. Harus ada bukti konkretnya," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/10/2021).



"Kalau berdasarkan aturan WTO saat ini sebetulnya adalah hal yang sah dan diperbolehkan adanya kebijakan perdagangan yang lebih ketat bila ada concern publik tertentu, seperti kebutuhan perlindungan konsumen, kesehatan masyarakat, pengaturan moral hazard, isu kemanusiaan atau keamanan, dan lain-lain termasuk terkait pelestarian lingkungan," lanjutnya.

Berbagai aspek itu seharusnya menjadi pertimbangan sebelum menerapkan pengetatan pada produk-produk negara lain. Namun, Shinta melihat situasinya lebih harus mengutamakan komunikasi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Produk RI Rentan Kena Kampanye Hitam Uni Eropa, Nih Alasannya


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading