Internasional

Gokil Erdogan, Turki Beli Lagi 40 Jet Tempur AS F-16

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 October 2021 09:05
Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada pleno KTT NATO di Brussels. (AP/Olivier Matthys)
Foto: Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada pleno KTT NATO di Brussels. (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Turki dan Amerika Serikat (AS) akan memulai kesepakatan baru. Sekutu NATO itu akan membeli membeli 40 jet tempur F-16 AS lbuatan Lockheed Martin dan hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur.

Laporan permintaan Turki ini pertama kali dilaporkan oleh outlet pertahanan Yunani Defense Review. Dilansir dari Reuters, sebuah sumber yang mengetahui hal tersebut mengatakan Turki ingin memodernisasi Angkatan Udaranya setelah pembelian jet F-35 gagal.

Meski tak disebut spesifik, kesepakatan itu akan bernilai miliaran dolar AS. Namun prosesnya harus melalui skema "Penjualan Militer Asing" yang harus disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS serta Kongres AS.

"Sebagai bagian dari kebijakan, Departemen tidak mengkonfirmasi atau mengomentari penjualan atau transfer pertahanan sampaiĀ  secara resmi diberitahukan kepada Kongres," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dikutip Jumat (8/10/2021).

Kedutaan Besar Turki di Washington juga menolak berkomentar mengenai kesepakatan tersebut. Pemerintah pusat di Ankara juga belum mengonfirmasi.

Kemitraan puluhan tahun antara sekutu NATO memang mengalami gejolak dalam lima tahun terakhir. Ini terjadi karena ketidaksepakatan tentang Suriah, hubungan yang lebih dekat antara Turki dan Rusia, ambisi angkatan laut Ankara di Mediterania timur, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki, serta "erosi" hak dan kebebasan di Turki.

Permintaan jet terbaru ini kemungkinan akan mendapatkan kesulitan persetujuan dari Kongres AS, sebab sentimen terhadap Turki memburuk selama beberapa tahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah.

Sebelumnya Turki telah memesan lebih dari 100 jet F-35, juga dibuat oleh Lockheed Martin Corp. Tetapi ini batal di 2019 setelah Turki mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 milik Rusia.

Pembelian S-400 itu memicu sanksi AS. Pada Desember 2020, Washington memasukkan sejumlah pejabat Turki dalam daftar hitam di antaranya Ketua Direktorat Industri Pertahanan Turki, Ismail Demir dan tiga karyawan lainnya.

Sejak itu AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia. Namun pekan lalu, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Goks Erdogan! Inflasi Turki Nyaris Tembus 65%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular