Krisis Ngeri India: Stok Batu Bara Tipis, 63 PLTU Sekarat

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 07/10/2021 16:45 WIB
Foto: Kilatan petir menerangi langit di atas Dharmsala, India ( P/Ashwini Bhatia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis energi di India semakin mengkhawatirkan. Terbaru, puluhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Negeri Bollywood itu mulai menyatakan stok batu baranya hanya cukup untuk beberapa hari ke depan, dan bahkan ada juga yang telah kosong.

Sebagaimana dilaporkan CNN, Kamis (7/10/2021), Central Electricity Authority (CEA) India mengatakan, 63 dari 135 PLTU di India hanya memiliki pasokan batu bara untuk dua hari. Dari jumlah itu, 17 di antaranya sudah kehabisan stok.

"Meskipun pembangkit ini tidak akan offline dalam hitungan hari, pembangkit ini sangat rentan terhadap gangguan lebih lanjut terhadap pasokan batu bara atau lonjakan permintaan," ujar lembaga itu.


Permintaan listrik telah melonjak di India karena bisnis pulih pasca gelombang brutal Covid-19 awal tahun ini. Kementerian kelistrikan India mengatakan, meningkatnya permintaan listrik sebenarnya adalah pertanda baik bagi perekonomian. Ini menandakan banyak warga yang semakin mampu untuk membeli alat-alat elektronik.

"Permintaan tidak akan hilang, itu akan meningkat," kata Menteri Kelistrikan R.K. Singh kepada The Indian Express.

"Kami sudah menambah 28,2 juta konsumen. Kebanyakan dari mereka adalah kelas menengah ke bawah dan miskin, jadi mereka membeli kipas angin, lampu, televisi."

Tarif dasar listrik juga dilaporkan naik di beberapa lokasi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,4 rupee (Rp 8.400) per Kwh. Ini terjadi mengingat pasokan batu bara tidak sebanding dengan permintaan listrik yang dibutuhkan telah menaikan harga bakan bakar itu.

India adalah importir batu bara terbesar kedua di dunia. Pasalnya kelistrikan negara itu dipacu 70% oleh PLTU batu bara. Meski, negeri Hindustran ini memiliki cadangan batu bara terbesar keempat dunia.


(wed/wed)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Batubara Sebagai Tulang Punggung Ketahanan Energi Nasional