Internasional

Awas Perang! Taiwan-China Makin Panas, Jet Tempur Wara-wiri

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 October 2021 08:00
Drone CH-6 buatan China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Drone CH-6 buatan China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Selat Taiwan makin panas. Sebanyak 52 jet tempur China kembali melakukan "serbuan" ke pulau tersebut.

Jet-jet itu masuk ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, Senin (4/10/2021). Ini merupakan yang terbesar sejak Sabtu lalu, di mana China menerjunkan 39 jet tempur menuju pulau itu.

"52 pesawat China termasuk 34 jet tempur J-16, 12 pembom H-6, dua pesawat tempur SU-30, dua pesawat perang anti kapal selam Y-8 dan dua pesawat peringatan dini KJ-500 dan pesawat kendali, " kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dimuat CNN International.

Kementerian juga menunjukkan bagaimana semua pesawat China diarahkan ke bagian paling barat daya ADIZ Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan sendiri memberikan peringatan radio dan sistem rudal untuk memantau aktivitas tersebut.

"Berbalik dan segera pergi," tulis media itu mengutip rekaman radio angkatan udara Taiwan kemarin.

Hal ini pun mendapat tanggapan keras dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Ia menyebut Negeri Tirai Bambu akan menanggung konsekuensi yang berat bila terus melakukan hal seperti itu seraya menegaskan Taiwan akan melawan.

"Kami bersumpah untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menjaga Taiwan dari ancaman," ujar pernyataan Tsai sebagaimana dikutip Channel News Asia (CNA) dari Reuters, Selasa (5/10/2021).

Mengutip Global Times, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) memang tengah melakukan latihan militer. Latihan bahkan diperluas hingga dekat Taiwan.

China berdalih aksi penerjunan jet itu bukanlah merupakan provokasi perang. Tetapi merupakan sebuah langkah latihan militer di udara.

Namun beberapa analis menyebut hal ini merupakan sebuah manuver yang jelas di mana Beijing menegaskan Taiwan tetap merupakan bagian negaranya.

"Latihan udara berulang didedikasikan untuk mengirim pesan yang jelas dalam hal ini," kata Lionel Fatton, seorang profesor di Universitas Webster di Swiss.

"Selama Taiwan tidak mengambil langkah ... menuju kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar di kancah internasional, pertempuran tidak mungkin terjadi."

Pemerintah China sendiri menganggap Taiwan merupakan bagian dari kedaulatan wilayahnya. Presiden China Xi Jinping terus bertekad untuk merebut kembali wilayah kepulauan di Pasifik itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang! China Kembali Kirim Puluhan Jet Tempur ke Taiwan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular