Bantahan Pimpinan Dunia Saat Terseret Skandal Pandora Papers
Jakarta, CNBC Indonesia - Rahasia kekayaan para elit kaya yang berasal dari 200 negara dan wilayah di dunia terungkap melalui dokumen Pandora Papers yang diungkap oleh Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ).
Para elit kaya tersebut diketahui berasal dari pejabat publik, politisi, publik figur, dan miliuner lainnya yang memanfaatkan negara-negara surga pajak untuk menyembunyikan aset kekayaan mereka.
Mereka di antaranya adalah Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis dan Raja Yordania, serta konglomerat India yang masuk diantara tokoh global yang menyangkal pihaknya telah menyembunyikan kekayaannya di negara-negara surga pajak.
Raja Yordania Abdullah, dilaporkan telah menggunakan rekening luar negeri untuk menghabiskan lebih dari US$ 100 juta untuk membeli rumah mewah di Inggris dan Amerika Serikat.
"Bukan rahasia lagi bahwa Yang Mulia memiliki sejumlah apartemen dan tempat tinggal di Amerika Serikat dan Inggris," ujar Istana Kerajaan Yordania sebuah pernyataan melansir Reuters, Selasa (5/10/2021).
Dalam komentar pertamanya tentang masalah ini, Abdullah mengatakan kepada para pemimpin wilayahnya, bahwa biaya properti yang digunakan dan semua pengeluaran terkait merupakan dana pribadi.
"Tak satupun dari pengeluaran ini didanai oleh anggaran negara atau kas negara," ujarnya.
"Tidak ada yang harus saya sembunyikan dari siapapun, tetapi kami lebih kuat dari ini dan ini bukan pertama kalinya orang menargetkan Yordania," ujar Abdullah lagi.
Adapun Otoritas India mengatakan akan menyelidiki kasus yang terkait data yang ada di dalam Pandora Papers tersebut. Sementara Menteri Keuangan Pakistan, Shaukat Tarin, mengatakan pejabat yang disebutkan dalam dokumen tersebut akan diselidiki, termasuk dirinya sendiri.
Sementara itu, Kremlin mengatakan tidak melihat bukti adanya kekayaan yang tersembunyi yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah Washington Post mengatakan dokumen tersebut menunjukan Nyoya Putin telah menggunakan dana luar negeri untuk membeli sebuah flat atau apartemen di Monako.
The Washington Post, yang juga bagian dari ICIJ juga melaporkan kasus Svetlana Krivonogikh, seorang wanita Rusia yang dikatakan menjadi pemilik apartemen di Monako, melalui sebuah perusahaan offshore yang didirikan di pulau Karibia Tortola pada April 2003.
Beberapa minggu kemudian, Krivonogikh melahirkan seorang anak perempuan. Pada saat itu, dia berada dalam hubungan rahasia selama bertahun-tahun dengan Putin. The Washington Post mengungkapkan, putrinya saat ini telah berusia 18 tahun.
Hal itu dibantah oleh Kremlin. "Untuk saat ini, tidak jelas apa informasi ini dan tentang apa itu," ungkap juru bicara Dmitry Peskov, saat ditanya tentang dugaan hubungan Putin dan Krivonogikh pada November, Peskov mengatakan dia belum pernah mendengarnya.
ICIJ, jaringan wartawan dan organisasi media yang berbasis di Washington mengatakan dokumen Pandora Papers mengungkap 35 dan mantan pejabat dunia, dan lebih dari 330 politisi dan pejabat publik di 91 negara dan wilayah.
Tidak disebutkan bagaimana dokumen tersebut diperoleh, dan media nasional tidak dapat secara independen memverifikasi laporan atau dokumen yang dirinci oleh ICIJ tersebut.
Penggunaan perusahaan offshore ilegal atau dengan sendirinya merupakan bukti kesalahan, tapi organisasi berita di konsorsium itu mengatakan transaksi semacam itu dapat digunakan untuk menyembunyikan kekayaan dari pemungut pajak dan otoritas lainnya.
(mij/mij)