
Ini Lars Vilks, Kartunis Nabi Muhammad yang Tewas Kecelakaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Lars Vilks, seorang seniman dan aktivis kebebasan berpendapat dari Swedia tewas akibat kecelakaan di Markaryd, Minggu (3/10/2021). Vilks adalah pencipta kartun Nabi Muhammad yang sempat menghebohkan umat muslim di seluruh dunia.
Diketahui bahwa mobil yang ia tumpangi bertabrakan dengan sebuah truk. Dua polisi yang bertugas mengawalnya, juga tewas dalam kecelakaan itu.
Sekadar mengingatkan, Vilks sempat bikin heboh karena menggambarkan kartun Nabi Muhammad SAW pada tubuh seekor anjing pada tahun 2007. Hal itu sontak menjadikannya sasaran berbagai upaya pembunuhan.
Sejak penerbitan kartun itu, Vilks telah hidup di bawah penjagaan polisi sepanjang waktu menyusul ancaman terhadap hidupnya sejak 2010.
"Kami sedang melihat kemungkinan itu adalah ledakan ban. Tidak ada pada titik ini untuk menunjukkan bahwa ini adalah pembunuhan," kata Stefan Sinteus, seorang pejabat polisi daerah, saat konferensi pers, Senin (4/10/2021).
Lebih lanjut Sinteus mengatakan bahwa dua petugas polisi yang tewas dalam kecelakaan itu telah bekerja dengan Vilks selama beberapa tahun.
Kontroversi memang selalu menyertai Vilks. Kartun Nabi Muhamamd SAW dengan format hitam-putih diterbitkan oleh sebuah koran regional di Swedia pada tahun 2007. Karya itu dikutuk oleh umat Islam di negara itu serta Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Setelah itu, Vilks kemudian menerima ancaman pembunuhan, seperti dari kelompok radikal Al-Qaeda yang sempat menawarkan imbalan US$ 100.000 untuk pembunuhan terhadap Vilks.
Pada 2010, dia diserang saat memberikan kuliah tentang kebebasan bependapat di Universitas Uppsala, Swedia. Tahun itu, dua bersaudara juga dipenjara setelah mencoba membakar rumahnya.
Dalam kasus terpisah, seorang pengebom bunuh diri mengirim pesan ke beberapa organisasi berita Swedia yang menyebut Vilks sebelum meledakkan dua bahan peledak di pusat kota Stockholm dan membunuh dirinya sendiri.
Pada tahun 2015, seorang pria bersenjata di Kopenhagen menyerang sebuah kafe tempat Vilks berbicara di sebuah acara yang disebut dan akhirnya melukai tiga petugas polisi.
Salah satu penyelenggara acara, Helle Merete Brix, meyakini Vilks adalah target yang dituju, meskipun dia tidak terluka dalam penembakan itu. Polisi kemudian mengatakan mereka telah menembak dan membunuh seorang pria yang mereka yakini bertanggung jawab atas serangan di kafe itu serta serangan lain di mana satu orang tewas.
Kartun kontroversial yang dibuat Vilks itu juga memicu perselisihan diplomatik dengan Perdana Menteri Swedia saat itu, Fredrik Reinfeldt. Reinfeldt lantas bertemu para duta besar dari beberapa negara Muslim untuk meredakan ketegangan.
Meskipun menyinggung umat Islam dan ancaman terhadap hidupnya, Vilks mengatakan dia tidak menyesal atas kartun tersebut. Menurutnya, kartun itu tidak dimaksudkan untuk memprovokasi umat Islam, tetapi untuk menantang kebenaran politik di dunia seni.
"Saya sebenarnya tidak tertarik untuk menyinggung nabi. Intinya sebenarnya adalah untuk menunjukkan bahwa Anda bisa. Tidak ada yang begitu suci sehingga Anda tidak bisa menyinggungnya," kata Vilks kepada The A.P. pada tahun 2010.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI-Swedia Makin Erat, Kerja Sama Terus Didorong