Pandemi Covid-19

No Jab No Fly, Negara Ini Makin Ketat Gara-Gara Kasus Baru!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 October 2021 19:31
New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern arrives at a press conference following the Auckland supermarket terror attack at parliament in Wellington, New Zealand, Friday, Sept. 3, 2021. New Zealand authorities say they shot and killed a violent extremist after he entered a supermarket and stabbed and injured six shoppers. Ardern described Friday's incident as a terror attack. (Robert Kitchin/Pool Photo via AP)
Foto: Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern tiba pada konferensi pers setelah penusukan pengunjung supermarket Auckland di parlemen di Wellington, Selandia Baru, Jumat, 3 September 2021. (Robert Kitchin/Pool Photo via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Selandia Baru mengumumkan untuk memperketat aturan perjalanan setelah munculnya kasus baru Covid-19 di daerah-daerah yang bebas dari virus Corona.

Aturan ini antara lain mewajibkan penumpang pesawat udara melakukan vaksinasi Covid-19 secara penuh atau sebanyak dua dosis bagi warga non Selandia Baru.

"Kami memperkenalkan persyaratan bagi pelancong udara berusia 17 tahun ke atas, yang bukan warga negara Selandia Baru, untuk divaksinasi sepenuhnya untuk memasuki Selandia Baru," kata Menteri Penanganan Covid-19 Christ Hipkins, Minggu, dikutip Aljazeera, Minggu (3/10/021).

Maskapai nasional, Air New Zealand juga mengumumkan akan memperkenalkan kebijakan tidak boleh terbang sebelum divaksin atau "no jab, no fly" untuk penumpang di semua penerbangan internasional mulai 1 Februari.

Seperti diketahui, Selandia Baru adalah negara dengan penanganan Covid-19 terbaik di dunia.

Negara ini berhasil menahan laju penularan virus dan melaporkan angka kematian 27 jiwa dari populasi yang mencapai hampir lima juta penduduk.

Sebagian besar, keberhasilan itu karena kontrol perbatasan yang ketat dan penguncian wilayah yang memungkinkan kehidupan pra-pandemi sebagian besar dilanjutkan.

Tetapi, pembatasan perbatasan yang ditingkatkan datang ketika kota Hamilton dan kota tetangga Raglan dikunci selama lima hari, dengan hanya gerakan penting yang diizinkan, setelah dua orang dinyatakan positif. Kasus-kasus itu diyakini tidak terkait dengan wabah terbaru di Auckland.

Kota berpenduduk dua juta orang itu telah dikunci selama hampir tujuh minggu ketika para pejabat sedang bergulat dengan wabah varian Delta yang sangat menular yang sejauh ini telah menginfeksi sebanyak 1.320 orang.

Sekitar 2.000 orang menghadiri rapat umum anti-lockdown di Auckland selama akhir pekan, dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern menggambarkan demonstrasi itu sebagai "tamparan total di wajah" bagi orang-orang yang telah mematuhi aturan ketat yang melarang pertemuan publik.

"Itu ilegal dan juga salah secara moral," katanya.

Selandia Baru sedang mengejar strategi eliminasi nol Covid. Capaian ini sudah berhasil selama enam bulan sebelum wabah Auckland terbaru muncul.

Perdana menteri mengatakan penguncian ketat dapat berakhir jika 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat divaksinasi sepenuhnya, kontras dengan 46 persen saat ini.

"Kami memiliki pendekatan berbeda terhadap COVID dalam pandangan kami, dan di tangan kami," kata Ardern pada hari Minggu.

"Jadi saat kita semua melihat ke depan dan memikirkan musim panas, dan rencana yang kita buat, buat langkah pertama vaksin. Itu adalah hal yang akan membuat rencana musim panas itu menjadi mungkin."


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetangga RI Beri Bantuan Militer ke Ukraina, Jet Tempur?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular