
Banting Harga Corona, Kosan Banyak Dijual Harga BU Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi yang tidak kunjung usai menimbulkan fenomena baru. Banyak pemilik indekos atau kos-kosan menjual aset propertinya, bahkan mereka menawarkan harga di bawah pasaran agar cepat terjual.
Fenomena ini terlihat dari banyaknya daftar jual indekos di situs jual beli properti, salah satunya Lamudi. Ini juga terjadi mulai dari wilayah Jakarta sampai Depok, khususnya di sentra-sentra kampus yang menerapkan kuliah online.
Di Lamudi terlihai ada 64 rumah kosan dijual di Kemanggisan, yang tidak jauh dari lokasi Kampus Binus Anggrek di Jakarta Barat. Hal yang sama juga terjadi pada indekos di sekitar Universitas Indonesia (UI) di Margonda, Kota Depok.
Fenomena indekos dijual juga terjadi di pusat ekonomi Jakarta seperti kawasan Setiabudi. Tidak sedikit pemilik kos yang menawarkan harga murah, bahkan hanya menghitung harga tanahnya. Pemilik biasa menjual asetnya tersebut melalui e-commerce.
Lalu mengapa ini bisa terjadi?
Ketua Umum Asosiasi Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong memaparkan jika indekos untuk mahasiswa sangat terpukul karena adanya kuliah online, yang tidak membutuhkan kelas tatap muka offline. Namun hal yang serupa juga menimpa indekos untuk para pekerja, meski tidak separah indekos mahasiswa.
"Yang kos mahasiswa memang sangat terpukul karena masih tatap muka online. Yang level pekerja masih sedikit lebih baik karena masih ada yang offline," kata Lukas kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (1/10/21).
"Penghasilan saat ini minimal Rp 17.5 juta/bulan. Ada space usaha atau toko untuk di sewakan ke Indomart/Alfa dll dengan potensi harga sewa 100 Juta / Bulan. Harga: Rp 5.25 miliar, nego," janji penjual dalam keterangannya.
Masih di wilayah yang sama dijual rumah kosan dengan harga lebih murah, yakni Rp 2 miliar untuk 16 kamar, itu pun masih bisa negosiasi. Di dalamnya terdapat garasi motor termasuk furnished dengan Ac , Cctv , kasur dan seprai, meja, lemari, kulkas, dapur dan jemuran.
"Selangkah dari Kampus Binus Anggrek. Lokasi hanya 220 meter/ 3 menit dengan berjalan kaki. Persis di belakang kampus. Dekat ke Taman Anggrek, Central Park, Slipi Jaya, Senayan, Permata Hijau," tulis penjual.
Selain itu, ada juga rumah kosan dengan luas tanah 81m2 dan luas bangunan 324m2 dibanderol dengan Rp 2,1 miliar. Terdiri dari 16 kamar tidur dan 16 kamar mandi. Pemilik menginginkan dana segar sebesar Rp 2,1 miliar namun masih ada ruang negosiasi.
UI Margonda Juga Sama
Pemilik kosan yang akan menjual aset propertinya tersebar di setiap sudut di sekitar kampus, mulai dari bagian belakang seperti Kukusan Teknik dan Kukusan Kelurahan, Beji kemudian bagian depan Jalan Margonda Raya seperti Gg. Kober, bahkan hingga area Kelapa Dua.
Di Kukusan Teknik, terdapat sebuah kosan dengan luas tanah 130m2 dan luas bangunan 250m2 dengan harga sewa per kamar Rp 600 ribu. Namun, pemilik juga mencantumkan minusnya yakni tidak ada carport mobil.
"Sewa terisi 4 pintu karena pandemi. Sebelum pandemi selalu terisi sebagian kamar. Ada yang perlu renovasi karena lama tak dihuni. Harga Rp 1,3 miliar," tulis penjual.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Kos-Kosan Diobral Murah Menyebar ke Jantung Jakarta!