
Belanja APBN 2022 Capai Rp 2.700 T, Masih Defisit Rp 868 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 diperkirakan masih akan mengalami defisit hingga Rp 868 triliun atau 4,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kita lihat APBN 2022 masih akan defisit Rp 868 triliun atau 4,85% dari PDB, Ini adalah penurunan defisit tahun ini dan tahun lalu," ujar Sri Mulyani usai menghadiri rapat sidang paripurna, Kamis (30/9/2021).
Sri Mulyani berharap, pihaknya bisa memiliki kembali APBN yang sehat, yakni 3% terhadap PDB pada 2023. Langkah yang akan ditempuh, kata dia yakni dengan menjaga hati-hati pembiayaan, mengantisipasi ekonomi global terutama tapering dan geopolitik.
"Untuk itu kita gunakan SAL (Sisa Anggaran Lebih) dan fiscal buffer untuk menjaga kemampuan APBN yang tetap fleksibel, namun responsif karena ketidakpastian karena pandemi dan market," jelas Sri Mulyani.
Seperti diketahui, secara bertahap defisit APBN telah menurun dari 6,14% pada 2020 menjadi 5,7% dalam outlook APBN 2021 dan 4,85% dalam APBN 2022.
Berikut rincian belanja dan penerimaan negara dalam Undang-Undang APBN 2022 yang telah disahkan hari ini dalam sidang paripurna:
Pendapatan Negara 2022
Pendapatan negara dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp 1.846,1 triliun yang bersumber dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.510 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 335,6 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan pemerintah telah mempertimbangkan berbagai faktor perekonomian seperti kondisi sektoral, iklim investasi, dan daya saing usaha dalam menakar basis perpajakan, serta kapasitas masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.
Di sisi lain, kontribusi PNBP terhadap APBN akan terus dioptimalkan dengan pengelolaan yang semakin membaik.
"Peran PNBP sebagai instrumen kebijakan sektoral melalui fungsi regulatory, juga akan didorong terutama dalam mendukung aktivitas ekonomi, investasi, serta pelayanan kepada masyarakat," jelas Sri Mulyani dalam sidang paripurna.
Belanja Negara 2022
Belanja negara dalam APBN 2022 direncanakan sebesar Rp 2.714,2 triliun, yang dialokasikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.944,5 triliun, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 769,6 triliun.
Belanja Negara, tersebut kata Sri Mulyani dialokasikan untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang dilakukan secara simultan dengan upaya reformasi struktural.
"Berbagai program penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian masih akan berlanjut agar dapat menstimulasi perekonomian, sehingga target penyelesaian program-program prioritas nasional dapat tetap tercapai," ujarnya.
"Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2022 akan diarahkan untuk penguatan kualitas desentralisasi fiskal dan peningkatan kualitas pelaksanaan guna mendukung kinerja daerah, mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian desa, dan mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa," kata Sri Mulyani melanjutkan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Tahun Depan Pemerintah Belanja Rp 2.714 T