
Kok Bisa Negara Semaju China Krisis Listrik Sih?

Apa yang Terjadi Bila Listrik Industri Dipangkas?
Krisis listrik di China saat ini terjadi meskipun ada upaya Beijing untuk mengekang penggunaan listrik industri berat.
Otoritas provinsi di Mongolia dan Guangdong telah memerintahkan industri, termasuk industri peleburan aluminium yang intensif energi, untuk mengurangi penggunaan listrik.
Namun, terungkap bahwa 10 provinsi dan wilayah, termasuk produsen batu bara utama seperti Mongolia, masih gagal memenuhi target efisiensi energi pada paruh pertama tahun ini, sebagian besar sebagai akibat dari pemulihan pasca-lockdown yang menurut para analis mengandalkan industri berat yang mengonsumsi energi dalam jumlah besar.
Namun terlepas dari pembatasan tersebut, total pembangkit listrik China hingga Agustus 2021 masih 10,1% lebih besar dari pada periode yang sama pada tahun 2020, dan hampir 15% lebih banyak daripada di slot yang sama pada 2019 karena utilitas di seluruh negeri meningkatkan daya untuk memenuhi kebutuhan industri yang melonjak.
Bagaimana Daerah Membatasi Konsumsi Listrik Masyarakat?
Penjatahan listrik saat ini sedang berlangsung di setidaknya sembilan provinsi dan wilayah. Pemerintah daerah di pusat industri utama seperti provinsi Zhejiang, Jiangsu, dan Guangdong telah meminta pabrik untuk membatasi penggunaan daya atau membatasi produksi mereka.
Beberapa perusahaan penyedia listrik telah mengirimkan pemberitahuan kepada industri penyerap energi besar untuk menghentikan produksi selama periode beban puncak yang dapat berlangsung dari pukul 7 pagi dan 11 malam, atau menutup operasi sepenuhnya selama dua hingga tiga hari dalam seminggu.
Yang lain juga telah diberitahu untuk tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut atau tanggal tertentu, termasuk pabrik pengolahan kedelai di Tianjin di China Timur yang telah ditutup sejak 22 September.
Industri Mana Saja yang Terdampak?
Dampaknya pada industri sangat luas dan mencakup sektor-sektor padat energi seperti peleburan aluminium, pembuatan baja, manufaktur semen, dan produksi pupuk.
Setidaknya 15 perusahaan China yang terdaftar yang memproduksi berbagai bahan dan barang dari aluminium dan bahan kimia hingga pewarna dan furnitur telah melaporkan bahwa produksi mereka telah terganggu oleh pembatasan listrik.
(wia)