Gara-Gara Ini, Warga RI Harus Bersiap Harga Baju Bakal Mahal!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 September 2021 12:25
Jackets are stacked at the Canada Goose factory in Toronto, Ontario, Canada, February 23, 2018.   REUTERS/Mark Blinch
Foto: REUTERS/Mark Blinch

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha di bidang pertekstilan mengakui bahwa ada kenaikan harga yang signifikan pada komoditas kapas atau cotton. Fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

"Di kita ada masalah cotton harganya mahal, karena gagal panen di AS kan, nggak maksimal, jadi harga cotton sangat mahal," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/9/21).

Kenaikan harga pada bahan baku ini berdampak pada mahalnya harga baju di sektor hilir, utamanya bagi brand-brand premium yang tetap ingin menggunakan kapas sebagai bahan baku.

"Kalau maksa pakai cotton untuk premium pasti ikutin harga cotton, kenaikan harga bisa di atas 20%, tapi sekarang siapa sih yang mau pakai premium, lagi kondisi kayak gini juga kan," sebut Redma.

Sebagai pengganti, banyak garmen yang mengganti kapas dengan bahan baku lain yang lebih murah. Pilihannya mengarah pada polyester dan rayon. Pasalnya, selain mahal, bahan baku kapas juga saat ini terbilang langka.

"Orang juga maksa cotton ya dia susah dapat cotton-nya, jadi cotton untuk brand-brand premium akan maksa dapat cotton, tapi kualitas brand medium pake switch rayon atau polyester," sebutnya.

Di sisi polyester dan rayon, kenaikan harga memang terjadi, namun dalam waktu yang tidak terlalu lama penurunan harga diprediksi bakal terjadi. Apalagi, bahan baku keduanya sudah banyak diproduksi di Indonesia, sehingga tidak terganggu faktor eksternal.

"Kenaikan harga poly dan rayon terutama karena masalah demand-nya naik, karena orang susah dapat cotton. Tapi begitu orang tau demand naik, orang nambah kapasitas lagi kaya di kita utilitas 70%-75%. Begitu demand naik, utilisasi dinaikkan aja, ketika utilisasi naik bisa diserap lg sama suplai yang lebih banyak, harga bisa menemukan titik keseimbangan baru, jadi kenaikan harga nggak perlu khawatir," sebut Redma.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Siap-siap, Gegara Ini Belanja Baju Bakal Makin Mahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular