
Ekonomi RI 2022 Ditarget Tumbuh 5,2%, Rupiah 14.350/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran DPR dan pemerintah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, salah satunya yakni pertumbuhan ekonomi disepakati menjadi 5,2%.
Anggota Banggar DPR dari Fraksi Golkar, Bobby A. Rizaldi mengungkapkan target pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,2% pada 2022 cukup realistis dengan mempertimbangkan secara komprehensif berbagai faktor di dalam maupun luar negeri.
Kendati demikian, panja Banggar DPR dan pemerintah sepakat bahwa risiko ketidakpastian masih membayangi kinerja perekonomian dalam negeri.
"Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 terutama akan ditopang oleh pulihnya konsumsi masyarakat, investasi dan perdagangan internasional yang kembali terakselerasi setelah pandemi Covid-19 terkendali," ujar Boby dalam rapat kerja Banggar DPR dan pemerintah, Selasa (28/9/2021).
Adapun tingkat inflasi pada 2022 diperkirakan sebesar 3,0% secara tahunan (year on year/yoy). Untuk mencapai tingkat inflasi tersebut, akan dilakukan bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
Sementara, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan sebesar Rp 14.350 pada tahun depan.
Menurutnya pergerakan nilai tukar Rupiah masih akan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari global dan domestik. Dari sisi global, beberapa faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah antara lain adalah pemulihan ekonomi dan aktivitas perdagangan global.
"Ketidakpastian di pasar keuangan global dan arah kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed sebagai otoritas moneter Amerika Serikat, serta appetite investor asing di pasar keuangan domestik," ujar Boby.
Kemudian tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkirakan sebesar 6,80% pada tahun 2022. Pada dasarnya, tingkat suku bunga ini ditentukan oleh mekanisme pasar dan dipengaruhi beberapa faktor.
Banggar DPR menyarankan otoritas fiskal, otoritas moneter, dan otoritas keuangan senantiasa bekerja sama untuk melakukan berbagai langkah dalam memperdalam dan mengembangkan pasar keuangan.
Selanjutnya, asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Oil (ICP) diperkirakan US$ 63 per barel dan lifting minyak diperkirakan 703.000 per barel per hari dan lifting gas sebesar 1.036.000 per barel setara minyak per hari.
Selain asumsi makro, pemerintah dan DPR juga menyepakati terkait target pembangunan yang terdiri dari tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,5% - 6,3%, tingkat kemiskinan 8,5% - 9,0%, dan rasio gini 0,376 - 0,378.
Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperkirakan 73,41 - 73,46, nilai tukar petani (NTP) ditargetkan 103 - 105, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) di 104 - 106.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah kemudian menyepakati asumsi dasar makro tersebut. Diikuti juga persetujuan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Setelah dibacakan hasil rapat Panja tadi, apakah dapat diterima, disahkan, dan disetujui?" ujar Said, dan dijawab dengan setuju oleh seluruh anggota Banggar DPR.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengapresiasi pandangan-pandangan berbagai fraksi di Banggar DPR. Menurut dia selama ini DPR merupakan partner yang terus bisa bersama melihat perubahan dan tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi.
"APBN 2022 sebagai periode yang terakhir dari Undang-Undang Nomor 2 tahun 2020 yang membolehkan pemerintah untuk melakukan defisit di atas 3% jelas merupakan tahun yang sangat penting," jelas Sri Mulyani.
"Selanjutnya atas keputusan yang telah diambil di dalam pembicaraan tingkat satu ini pemerintah sepakat untuk dapat meneruskan di dalam pembicaraan tingkat ii pengambilan keputusan terhadap RUU APBN tahun anggaran 2022 pada sidang paripurna DPR RI," kata Sri Mulyani melanjutkan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asumsi RAPBN 2022 Disepakati, Ekonomi Dipatok 5,2-5,8%