
Asumsi RAPBN 2022 Disepakati, Ekonomi Dipatok 5,2-5,8%

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah telah menyepakati kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) 2022. Pertumbuhan ekonomi dipatok pada rentang 5,2-5,8%.
Hal ini ditandai dengan ketuk palu Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad selaku Pimpinan Sidang Paripurna yang digelar siang tadi di gedung DPR RI, Selasa (6/7/2021).
Hasil KEM PPKF dibacakan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) Muhidin Moh Said. Ada beberapa perubahan dari yang sudah diajukan oleh pemerintah sebelumnya. DPR berharap KEM PPKF menjadi acuan dalam penyusunan RAPBN 2022.
"Untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini diharapkan bisa tumbuh minimal 4%, sebab pemerintah akan sulit mengejar target pertumbuhan ekonomi 5% tahun depan jika di tahun ini masih di bawah 3%," ujar Muhidin.
Selanjutnya pemerintah akan mengajukan RAPBN 2022 secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Agustus mendatang.
Berikut rincian asumsi makro dalam RAPBN 2022 yang telah disepakati:
- Pertumbuhan ekonomi tetap 5,2-5,8%
- Inflasi 2 - 4%, kesepakatan 3 plus minus 1%
- Tingkat bunga SUN 10 tahun tetap 6,32 - 7,27%
- Nilai tukar rupiah Rp 13.900 - Rp 15.000/US$, kesepakatan Rp 13.900 - Rp 14.800/US$
- ICP US$ 55 - US$ 65 per barel, kesepakatan US$ 55 - US$ 70 per barel
- Lifting minyak bumi 686.000-726.000 barel per hari, kesepakatan 686.000-750.000 barel per hari
- Lifting gas bumi dari 1.031-1.103 juta barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD), kesepakatan 1.031-1.200 juta BOEPD
Target Indikator Pembangunan 2022:
- Nilai tukar petani dari 102-105, kesepakatan 103-105
- Nilai tukar nelayan dari 102-105, kesepakatan 104-106
- Pembangunan tingkat pengangguran terbuka tetap 5,5-6,3%.
- Tingkat kemiskinan tetap 8,5-9%
- Gini ratio indeks tetap 0,36-0,378%
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Berbusana Adat Baduy di Sidang Tahunan MPR RI