Cerita Dirut MIND ID Cari Utang Rp 57 T Buat Beli Freeport

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
28 September 2021 14:57
Freeport Indonesia
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) atau MIND ID mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,8 triliun per Agustus 2021. Sementara posisi utang MIND ID saat ini sebesar 96 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (27/09/2021).

Dia mengatakan, untuk posisi kas saat ini sebesar Rp 32 triliun.

Menurutnya, dengan posisi kas dan utang seperti itu menunjukkan bahwa MIND ID dalam posisi yang aman. Selain itu, pihaknya juga punya akses perbankan untuk membayar utang, terutama yang dilakukan saat mengambil divestasi PT Freeport Indonesia.

"Posisi utang kami Rp 96 triliun dengan kas Rp 32 triliun. Total aset Rp 193 triliun per Juni. Agustus laba bersih Rp 7,8 triliun. Posisi utang dan kas ini menunjukkan posisi kami aman, untuk bayar utang US$ 500 juta kami aman. Kami juga punya line bank untuk lakukan pembayaran," paparnya kepada Komisi VII DPR RI, Senin (27/09/2021).

Dia menjelaskan, utang MIND ID berasal dari pinjaman US$ 4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per US$) yang diterbitkan di bursa Singapura. Dana ini ditujukan untuk membeli saham PT Freeport Indonesia, sehingga bisa menjadi pemilik mayoritas. Ini merupakan obligasi terbesar yang pernah diterbitkan RI.

"Waktu pembelian PTFI itu memang pinjam US$ 4 miliar dari pasar modal," ujarnya.

Setelah utang US$ 4 miliar tersebut, kemudian menarik utang lagi sebesar US$ 2,5 miliar di mana US$ 1 miliar digunakan untuk membayar utang US$ 4 miliar di tahun pertama.

"Jadi, total utang (untuk divestasi Freeport) kami US$ 5,5 miliar saat ini," lanjutnya.

Seperti diketahui, pada 21 Desember 2018 51,2% saham PT Freeport Indonesia resmi dimiliki MIND ID.

Indonesia mengakuisisi PT Freeport Indonesia lewat holding BUMN Pertambangan, PT Inalum (Persero) atau MIND ID dengan nilai akuisisi mencapai US$ 3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun. Untuk membeli 51% saham PT Freeport Indonesia ini, Inalum menerbitkan surat utang global senilai US$ 4 miliar, salah satu nilai terbesar sepanjang sejarah RI.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, PFTI akan membagikan dividen tahun depan sebesar US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun per tahun kepada pemegang saham Indonesia, yaitu MIND ID.

Tony mengatakan, proyeksi pembagian dividen sebesar US$ 1 miliar tersebut bisa tercapai dengan asumsi penambangan dengan pola saat ini, target volume produksi tercapai, dan harga komoditas tambang yang tetap tinggi seperti saat ini.

"Dengan pola penambangan yang saat ini, kalau target-target bisa tercapai dengan harga saat ini, bisa berikan dividen MIND ID US$ 1 miliar satu tahun mulai tahun depan atau sekitar Rp 14-15 triliun per tahun," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Beri Restu Pemisahan Inalum dan MIND ID

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular