Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) baru menaikkan harga dua jenis Bakar Minyak (BBM) non subsidi, yakni bensin dengan nilai oktan (RON) 98 atau Pertamax Turbo dan solar dengan Cetane Number 53 atau Pertamina Dex, per 18 September 2021.
Khusus di DKI Jakarta dan Pulau Jawa, harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dipatok Rp 9.850, kini naik menjadi Rp 12.300 per liter. Sementara Pertamina Dex naik dari Rp 10.200 menjadi Rp 11.150 per liter.
Untuk daerah luar Jawa, harga Pertamax Turbo rata-rata naik menjadi kisaran Rp 12.500 - Rp 12.700 per liter dari sebelumnya di kisaran Rp 10.050 - Rp 10.250 per liter. Lalu untuk Pertamax Dex di luar Jawa naik menjadi di kisaran Rp 11.350 - Rp 11.550 per liter dari sebelumnya Rp 10.450 - Rp 10.650 per liter.
Dengan harga terbaru ini, jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia masih lebih murah mana?
Malaysia sendiri juga mengubah harga BBM setiap seminggu sekali.
Adapun untuk harga BBM per Rabu, 23 September hingga 29 September 2021 tercatat ada kenaikan sekitar 2 sen Ringgit Malaysia (RM) untuk bensin dengan nilai oktan (RON) 97 menjadi RM 2,75 atau sekitar Rp 9.342,03 (asumsi kurs 1 RM = Rp 3.397,1) per liter dari sebelumnya RM 2,73 per liter (Rp 9.274,08).
Sementara harga untuk jenis bensin lainnya ditetapkan masih sama atau tidak berubah dari sepekan sebelumnya.
Dengan harga bensin di Malaysia untuk RON 97 yang naik menjadi RM 2,75 atau sekitar Rp 9.342,03 per liter saja, artinya masih tetap jauh lebih murah harga bensin di Malaysia ini.
Berikut perbandingan harga BBM di Malaysia vs RI:
MALAYSIA
Berikut rincian harga BBM yang dijual di Malaysia per 23-29 September 2021:
- Melansir dari situs Shell, harga jual di Malaysia:
1. Shell FuelSave 95 RM 2,05 atau sekitar Rp 6.964,05 per liter.
2. Shell V-Power 97 RM 2,75 (Rp 9.342,03) per liter dari sebelumnya RM 2,73 (Rp 9.274,08) per liter.
3. Shell V-Power Racing RM 3,58 (Rp 12.161,62) per liter dari sebelumnya RM 3,56 (Rp 12.093,68) per liter.
4. Shell FuelSave Diesel Euro 2 RM 2,15 (Rp 7.303,77) per liter.
5. Shell FuelSave Diesel Euro 5 RM 2,25 (Rp 7.643,48) per liter.
- Melansir dari comparehero, pembaruan harga bensin mingguan Malaysia 23 September hingga 29 September 2021:
1. Harga BBM RON 95 per liter RM 2,05 (Rp 6.964,05) per liter.
2. Harga BBM RON 97 per liter RM 2,75 (Rp 9.342,03) per liter.
3. Harga Diesel/ solar per liter RM 2,15 (Rp 7.303,77) per liter.
INDONESIA
Berikut rincian harga BBM yang dijual di Indonesia :
- Harga BBM Pertamina
1. Pertalite RON 90 Rp 7.650 per liter.
2. Pertamax RON 92 Rp 9.000 per liter.
3. Pertamax Turbo RON 98 Rp 12.300 per liter.
4. Dexlite (CN 51) Rp 9.500 per liter.
5. Pertamina Dex (CN 53) Rp 11.150 per liter.
- Shell di Indonesia
1. Shell Super (RON 92) Rp 11.570 per liter.
2. Shell V Power (RON 95) Rp 12.070 per liter.
3. Shell Diesel (CN 51) Rp 11.190 per liter.
4. Shell V-Power Nitro (RON 98) Rp 12.310 per liter.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut harga BBM Indonesia masih lebih murah daripada negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN).
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan, berdasarkan data per 22 September 2021, harga jual eceran BBM di Indonesia merupakan yang paling rendah.
Hal ini dikarenakan Indonesia masih memberikan subsidi dan kompensasi yaitu untuk jenis minyak solar dengan Cetane Number (CN) 48 seharga Rp 5.150 per liter dan bensin nilai oktan (RON) 88 atau Premium seharga Rp 6.450 per liter.
Tidak hanya itu, dia juga menyebut untuk harga bensin non subsidi di Indonesia masih cukup rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, kecuali beberapa jenis BBM di Malaysia dan Myanmar.
Berdasarkan data yang disampaikan melalui keterangan resminya, dikutip Jumat (24/09/2021), bensin RON 95 dijual di Indonesia dengan kisaran harga Rp 10.950 - 12.070 per liter. Sementara di Malaysia, bensin RON 95 dijual dengan harga lebih murah yakni Rp 6.975 per liter dan di Myanmar Rp 9.608 per liter.
Contoh lain untuk bensin RON 97/98, di mana Indonesia menjualnya dengan harga Rp 12.300 - 12.310 per liter. Sementara di Malaysia RON 97/98 dijual dengan harga Rp 9.289 per liter dan di Myanmar RON 97/98 dijual dengan harga Rp 10.659 per liter.
 Foto: Harga BBM (Doc Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM) Harga BBM (Doc Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM) |
Mengenai perbandingan harga dengan Malaysia, dia sebut lebih murahnya harga BBM di Malaysia dibandingkan Indonesia karena Malaysia memberlakukan kebijakan Automatic Pricing Mechanism (APM) formula dalam penetapan harga BBM-nya.
Kebijakan APM ini berfungsi untuk menstabilkan harga bensin (bensin RON 95, bensin RON 97) dan solar sampai batas tertentu, melalui pemberlakuan pajak penjualan dan subsidi dalam jumlah yang bervariasi, sehingga perubahan harga eceran dipengaruhi oleh besaran pajak dan subsidi dalam batas tertentu sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah Malaysia.
"Dengan kebijakan APM tersebut, Pemerintah Malaysia menjaga harga BBM pada level tertentu melalui pemberian insentif," tambahnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, dikutip Jumat (24/09/2021).
Indonesia menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang masih menjual BBM RON 88 atau Premium, dan bahkan masih diberikan subsidi. Berbeda dengan negara tetangga lainnya di Asia Tenggara yang menjual bensin dengan nilai oktan terendah 90/91 seperti di Thailand, Filipina, dan Laos.
Sedangkan Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja menjual bensin paling rendah dengan kualitas RON 92 atau setara Pertamax. Adapun Malaysia satu-satunya negara di ASEAN yang menjual bensin paling rendah dengan kualitas RON 95.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sempat menyebut hanya ada empat negara di dunia yang sampai saat ini masih mengkonsumsi Premium. Indonesia menjadi salah satu dari empat negara tersebut.
Arifin mengajak masyarakat untuk beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi, karena tidak hanya bagus untuk mesin, namun juga lebih ramah lingkungan.
"Masih ada empat negara di dunia masih gunakan Premium. Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5, Kita masih Euro 2," paparnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (26/08/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan ke depannya teknologi kendaraan akan terus berkembang, di mana teknologi ini menuntut kualitas BBM yang lebih baik. Dia kembali mengajak masyarakat untuk beralih ke BBM dengan nilai oktan lebih tinggi seperti Pertamax.
"Dalam hal ini kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik, outlet penjualan Premium dikurangi pelan-pelan," ucapnya.