Bulan Depan Naik KA & Pesawat Tak Perlu PeduliLindungi

Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
27 September 2021 09:25
Calon penumpang kereta api melakukan pengambilan sempel rapid test antigen di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/9/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan tarif baru untuk layanan rapid test antigen di seluruh stasiun yang memiliki layanan antigen dari sebelumnya Rp 85.000 menjadi Rp 45.000 untuk setiap pemeriksaan. Tarif baru ini berlaku mulai hari ini 24 September 2021. Dengan berlakunya kebijakan tersebut juga diterapkan untuk area Daop 1 Jakarta. Adapun Stasiun yang memiliki layanan antigen seperti Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikampek dan Karawang akan mulai menerapkan layanan Antigen dengan tarif 45 ribu mulai esok hari.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Penumpang Kereta Api Jarak Jauh di Stasiun Senen (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terhitung mulai Oktober 2021, masyarakat yang bepergian menggunakan kereta api dan pesawat dapat 'melengang' tanpa harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Ini ditegaskan Kementerian Kesehatan mulai bulan depan.

Kementerian akan memberikan sejumlah opsi bagi masyarakat yang ingin bepergian. Opsi ini berangkat dari kekhawatiran sejumlah masyarakat yang mengalami kesulitan mengunduh aplikasi PeduliLindungi, baik itu karena tak memiliki ponsel pintar, maupun kapasitas ponsel mereka sendiri.

Sebagaimana diketahui, saat ini PeduliLindungi adalah hal wajib. Maka dari itu, otoritas kesehatan akan memperbaiki hal ini.

"Ini akan di-launching di bulan Oktober ini," kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji dalam sebuah diskusi, seperti dikutip, Senin (27/9/2021).

Lantas, bagaimana cara mereka menggunakan transportasi massal tanpa aplikasi PeduliLindungi?

Setiaji mengatakan, status tes antigen, tes swab PCR, maupun sertifikat vaksin sejatinya tetap bisa teridentifikasi melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK), saat membeli tiket kereta api atau pesawat terbang. Ini yang akan dioptimalisasikan.

"Kalau naik kereta api, itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket. Sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya," jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, aplikasi PeduliLindungi telah diakses kurang lebih sembilan juta orang. Di mana 48 juta kali telah mengunduh aplikasi tersebut, dan 55 juta pengguna bulanan.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi, Mulai Hari Ini PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular