Tersisa 2.000 Kasus, Covid-19 Makin Langka di Jakarta?

News - dob, CNBC Indonesia
24 September 2021 17:38
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (21/9). Anies penuhin panggilan KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2019 dengan tersangka Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (21/9). Anies penuhin panggilan KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2019 dengan tersangka Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus menurun hingga tersisa hanya sekitar 2.000 kasus aktif per Jumat (24/9/2021). Hal ini membuat kasus Covid-19 dari Ibu Kota nyaris hilang dan semakin jarang ditemui.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada hari ini Jakarta menambah 181 kasus baru, sehingga secara akumulasi menjadi 856.931 kasus.

Pada hari yang sama, kasus kesembuhan tercatat kembali lebih tinggi, yakni 327 orang. Hal ini membuat total penyintas Covid-19 di Jakarta menembus 841.373 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 5 orang sehingga total menjadi 13.517 orang. Dinamika data pada hari ini menyisakan kasus aktif di Jakarta sebesar 2.041 pasien. Jumlah ini terendah sejak 19 April 2020.

Meski kasus Covid-19 di Jakarta terkendali, namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan proses pelacakan kasus COVID-19 terus ditingkatkan.

"Kalau terkait dengan kita di Jakarta, dengan pengalaman gelombang pertama, gelombang kedua, maka sistem deteksi dini itu diaktifkan terus. Sampai dengan sekarang belum diturunkan sistem deteksi dini itu. Apa itu? Kegiatan testing tetap tinggi," kata Anies

Anies menyebut kegiatan testing di Jakarta 8,4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan standar WHO. Sekalipun positivity rate harian DKI sudah di bawah 1%.

"Jadi walaupun positivity rate kita telah di angka 0,7 tetapi kegiatan testing tidak direndahkan, tetap tinggi. Untuk apa? Mendeteksi bila terlihat deretan hari-hari di mana pertambahan kasus mulai nampak, menunjukkan tren peningkatan bisa langsung waspada," sebutnya.

Eks Mendikbud itu juga meminta warga patuh melaksanakan prokes COVID-19 serta mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19. Tujuannya mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga pandemi Corona.

"Kita semua jaga prokes dan pastikan keluarga, tetangga, kolega ikuti vaksinasi. Perkembangan kasus mulai nampak menunjukkan tren peningkatan langsung waspada. Jadi itu salah satu cara di mana kita mendeteksi," terangnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Turun Lagi! RI Catat 20.813 Kasus Baru Covid-19 Hari Ini


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading