Jokowi Siapkan Rp 2,4 Triliun Atasi Bencana Alam 2022

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 September 2021 17:33
Presiden Joko Widodo meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang mengalami kerusakan karena gempa di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang mengalami kerusakan karena gempa di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahaya bencana di berbagai wilayah di Indonesia masih cukup tinggi, ditambah adanya peningkatan risiko perubahan iklim.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran 2022, Jokowi menyiapkan dana Rp 2,4 triliun untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim.

Dijelaskan dalam lampiran Perpres 85/2021 bahwa bencana hidrometeorologi menjadi jenis bencana alam dengan frekuensi yang paling sering terjadi di Indonesia.

Risiko ini akan terus meningkat seiring tingginya arus urbanisasi dan perubahan iklim. Tantangan akan semakin berat jika peningkatan risiko bencana ini masih di atas dengan bisnis proses seperti sekarang (business as usual).

Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim dalam RKP Tahun 2022 difokuskan pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih tangguh dan adaptif untuk mendukung pemulihan dan transformasi dampak Covid-19 menuju pembangunan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Transformasi pascapandemi Covid-19 pada pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim akan dititikberatkan pada upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup melalui penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Serta peningkatan pemantauan kualitas lingkungan secara otomatis, perbaikan sistem ketahanan bencana yang tanggap terhadap bencana yang bersifat seketika (sudden onset) maupun perlahan (slow onset). Juga pelaksanaan pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi rendah emisi gas rumah kaca (GRK).

Adapun penggunaan Rp 2,4 triliun pada 2022 akan diperuntukan untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3 sebesar Rp 241 miliar dan penguatan sistem peringatan dini bencana sebesar Rp 2,1 triliun. *


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lebih Ngeri Dari Covid-19, Jokowi: Iklim Makin Mengerikan!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular