Permintaan Tembaga Melesat Gegara EV, RI Bisa Ketiban Untung

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
24 September 2021 15:57
Infografis/ Tak Cuma Nikel, Produk Tambang Ini Bisa Dukung Mobil Listrik/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Tak Cuma Nikel, Produk Tambang Ini Bisa Dukung Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya penggunaan mobil listrik pada beberapa tahun ke depan akan berdampak pada permintaan komoditas tembaga dunia.

Permintaan logam tembaga dunia bahkan diperkirakan melonjak sebesar 1,7 juta ton pada 2027 mendatang dari 26 juta pon tembaga untuk kendaraan listrik pada 2016.

Hal tersebut berdasarkan data Copper Development Association Inc, yang mengutip data Badan Energi Internasional (International Energy Agency/ IEA).

Berdasarkan data Asosiasi Tembaga Dunia tersebut, pada 2016 terdapat permintaan kendaraan listrik 2 juta unit secara global. Pada 2025, permintaan kendaraan listrik dunia diperkirakan melonjak menjadi 7 juta unit.

Perlu diketahui bahwa tembaga merupakan komponen utama kendaraan listrik antara lain pada mesin, baterai, kabel, dan juga stasiun pengisian daya kendaraan listrik.

Satu unit kendaraan listrik bisa mengandung lebih dari satu mil kabel tembaga di gulungan statornya. Penggunaan tembaga pada kendaraan listrik jauh lebih besar dibandingkan pada kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).

Berikut penggunaan tembaga untuk setiap tipe kendaraan:

1. Kendaraan konvensional (berbasis bahan bakar minyak)
Kebutuhan tembaga sekitar 18-49 lbs.

2. Kendaraan listrik hybrid (HEV)
Kebutuhan tembaga sekitar 85 lbs.

3. Plug-in hybrid EV (PHEV)
Kebutuhan tembaga sekitar 132 lbs.

4. Kendaraan listrik berbasis baterai (BEVs)
Kebutuhan tembaga sekitar 183 lbs.

5. Bis listrik hybrid (Hybrid electric bus):
Kebutuhan tembaga sekitar 196 lbs.

6. Bis listrik berbasis baterai (Battery electric bus):
Kebutuhan tembaga sekitar 814 lbs.


Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan logam tembaga terbesar ketujuh di dunia.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengolah data USGS 2020, Indonesia memiliki cadangan logam tembaga (Cu) sebesar 28 juta ton atau menguasai 3% dari total cadangan dunia yang mencapai 871 juta ton Cu.

Adapun pemilik cadangan tembaga terbesar di dunia yaitu Chile yang menguasai 23% cadangan tembaga dunia.

"Indonesia memiliki cadangan tembaga tujuh besar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku tembaga dunia," tulis Kementerian ESDM dalam "Booklet Tembaga 2020".

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM 2020, total cadangan bijih tembaga Indonesia mencapai 2,63 miliar ton dan sumber daya sebesar 15,08 miliar ton. Adapun produksi bijih tembaga sebesar 100 juta ton per tahun.

Bila permintaan tembaga dunia melesat karena tumbuhnya permintaan kendaraan listrik, maka bukan tidak mungkin Indonesia yang memiliki "harta karun" tembaga terbesar ketujuh di dunia ini ikut ketiban untung.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya 'Harta Karun' Tembaga Melimpah, RI Bakal Ketiban Untung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular