Kontribusi PT SMI Dorong Pemulihan Ekonomi Indonesia

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 September 2021 19:10
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad
Foto: Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) berkomitmen untuk berperan memulihkan ekonomi nasional, salah satunya adalah keterlibatan dalam penyaluran Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (Pinjaman PEN Daerah).

Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad mengatakan hingga Juli 2021, PT SMI menyetujui usulan Pinjaman PEN Daerah dengan total komitmennya mencapai hampir Rp 20 triliun dan untuk total outstanding sudah mencapai Rp 10 triliun lebih.

"Oleh karenanya di tengah situasi penerimaan daerah yang menurun, apa karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau ada penurunan transfer keuangan dari daerah, belanja tetap tinggi. Kami mengisi gap dengan aktivitas pinjaman PEN daerah," katanya pada Webinar bertajuk "Prospek Ekonomi Indonesia Setelah Lepas dari Resesi", Kamis (23/9/2021).

Pinjaman PEN Daerah tersebut meliputi 28 Pemerintah Daerah (Pemda), 34 fasilitas, 4 kota, 12 kabupaten serta 12 provinsi. Di mana total kegiatan yang disetujui mencapai lebih dari 3.000 kegiatan.

"Sekitar akhir Juli komitmen Rp 20 triliun, tahun 2021 ini akan ada Rp 20 triliun komitmen yang dikerjakan. Utamanya untuk tetap belanja daerah, khususnya yang padat karya," tegasnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik cukup signifikan hingga kuartal kedua 2021. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini, diharapkan akan menjadi penggerak aktivitas pembiayaan.

Dia menambahkan, kondisi pandemi memang tak semua sektor mengalami penurunan. Sebab, untuk beberapa sektor seperti telekomunikasi tetap menjadi primadona. Kemudian sektor infrastruktur masih dianggap potensial.

"Kita lihat sektor air minum, transportasi publik, itu adalah sektor yang potensial untuk dapat meningkatkan layanan publik. Khususnya pemda di perkotaan," katanya lagi.

Adapun sektor lain yang dipandang masih sangat potensial dan strategis adalah terkait dengan perubahan iklim. Misalnya sektor energi terbarukan, solar panel, PLTS atau bahkan geotermal.

"Akan menjadi area yang didalami lebih lanjut agar kita secara bersama-sama bisa menangani efek negatif climate change," tegasnya.

Selanjutnya, sektor konstruksi juga mempunyai multiplier effect, di mana saat masa perbaikan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam RAPBN 2022, anggaran sektor infrastruktur ini memiliki keterkaitan erat dengan PT SMI.

"Karena itu fitur pembiayaan daerah menjadi salah satu aktivitas yang akan kami andalkan ke depannya karena besarnya kebutuhan di samping juga ada keterbatasan di dalam daerah untuk dapat memenuhi belanja sesuai kebutuhan tersebut," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Sektor Ekonomi Yang Dorong Pemulihan Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular