
Dear RI, WHO Beri 2 Warning Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali merilis laporannya mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia. Dalam laporan badan PBB itu, pihaknya menyoroti beberapa hal.
Hal pertama yang disorot WHO adalah mobilitas masyarakat Indonesia. Lembaga itu masih menyoroti kenaikan mobilitas publik yang begitu pesat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
Maka itu, lembaga pimpinan Tedros Adhanom Ghebreyesus itu menghimbau agar mobilitas ini tidak membuat ledakan kasus baru. Antisipasi dan mitigasi harus dilakukan.
"Perumusan rencana konkrit diperlukan untuk mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan dampak peningkatan mobilitas terhadap transmisi kasus yang dapat menekan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah," ujar laporan 'Corona Virus Situation Report 73", Kamis (23/9/2021).
Selain itu, WHO juga menyoroti persebaran vaksinasi di Indonesia. Lembaga yang berbasis di Jenewa itu menyebut bahwa RI harus dapat menggenjot vaksinasi di 14 provinsi yang masih memiliki angka vaksinasi di bawah 10% populasi.
Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat. Nusa Tenggara Timur. Lalu Kalimantan Selatan, seluruh Sulawesi kecuali Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
"Upaya berkelanjutan untuk lebih meningkatkan aksesibilitas dan kesadaran akan manfaat vaksinasi Covid-19 di antara populasi yang lebih tua dan berisiko tinggi tetap penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas," tambah lembaga itu.
Indonesia sendiri mencatat total 4.198.678 kasus Covid-19 sejak pandemi masuk dengan 140.954 kematian. Saat ini, berbeda dengan sejumlah negara, tren kasus Covid-19 RI melandai di mana kemarin tercatat hanya ada 2.720 kasus baru.
Mengutip Worldometers Kamis pagi, ada 230.823.466 warga bumi terinfeksi Covid-19 sejak wabah mulai menyebar di akhir 2019. Kematian dunia telah tercatat sebanyak 4.731.378.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 'Pesan' Terbaru WHO untuk RI