Internasional

Biden 'Tunjuk' Jokowi Jadi Pilihan Utama di Sini, Soal Apa?

sef, CNBC Indonesia
23 September 2021 09:05
Presiden Joko Widodo menjadi satu dari sepuluh kepala negara atau kepala pemerintahan yang mengikuti Major of Economies on Energy and Climate 2021 yang digelar secara virtual pada Jumat, 17 September 2021. Dari Istana Kepresidenan Bogor, Presiden mengikuti forum yang berisi negara-negara utama dalam pembahasan tentang energi dan perubahan iklim tersebutFoto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Foto: Presiden Joko Widodo menjadi satu dari sepuluh kepala negara atau kepala pemerintahan yang mengikuti Major of Economies on Energy and Climate 2021 yang digelar secara virtual pada Jumat, 17 September 2021. Dari Istana Kepresidenan Bogor, Presiden mengikuti forum yang berisi negara-negara utama dalam pembahasan tentang energi dan perubahan iklim tersebutFoto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disebut jadi pilihan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Pemimpin Paman Sam itu, secara pribadi, mengundang Jokowi untuk hadir dalam Global Covid-19 Summit di tengah-tengah pertemuan PBB, Rabu (22/9/2021) malam.

"Jokowi menjadi salah satu dari empat pimpinan dunia yang dipilih secara pribadi oleh presiden Amerika Joe Biden untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/9/2021).

Bersama dengan Jokowi di kesempatan tersebut, terdapat pula Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. Sisanya adalah Sekjen PBB Antonio Guterres, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen WTO Ngozi Okonjo-Iweala hingga Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Dalam pertemuan itu, Biden mengatakan ada tiga hal yang setidaknya harus dilakukan pemimpin dunia sekarang. Mulai dari komitmen bersama soal vaksinasi seluruh umat manusia, penyelamatan warga bumi dari dari kematian akibat Covid-19, hingga persiapan arsitektur global untuk ketahanan kesehatan dunia.

Ini termasuk kesiapan pengujian, pelacakan, hingga menambahkan alat kesehatan dan obat untuk menangani Covid-19. Termasuk bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata lebih baik.

Sementara itu, Jokowi sendiri menegaskan sistem kesehatan dunia saat ini tak bisa bersifat lokal. Satu negara akan terhubung dengan negara lain.

Indonesia merasa perlu arsitektur sistem kesehatan global ditata dengan baik. Ini sama halnya dengan keuangan dunia yang kini sudah tertata sangat baik.

Jokowi juga meminta dibangunnya mekanisme global untuk sumber daya kesehatan, yang bisa diakses seluruh negara berkembang. Ini penting jika terjadi masalah kesehatan.

"Menyusun standar protokol kesehatan yang sama," kata Menkes lagi menyampaikan ucapan Presiden.

Mengutip Worldometers Kamis pagi, ada 230.823.466 warga bumi terinfeksi Covid-19 sejak wabah mulai menyebar di akhir 2019. Kematian dunia telah tercatat sebanyak 4.731.378.

Indonesia sendiri mencatat total 4.198.678 kasus Covid-19 sejak pandemi masuk dengan 140.954 kematian. Saat ini, berbeda dengan sejumlah negara, tren kasus Covid-19 RI melandai di mana kemarin tercatat hanya ada 2.720 kasus baru.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Jokowi Jadi 'Pilihan Utama' Biden di Sini, Soal Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular