Luhut: Saya Berharap Kita tidak Memunggungi Laut Lagi!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 23/09/2021 13:35 WIB
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia masih belum bisa menjadi poros maritim dunia lantaran pengelolaan kemaritiman belum bisa menyejahterakan bangsa. Padahal Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah hingga posisi yang strategis secara geografis.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut sebutan negara maritim Indonesia hanya cocok jika negara bisa menguasai lautan untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pengelolaan kemaritiman harus terus didorong seperti visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Ini benar Indonesia pada posisi silang, namun banyak kalangan yang menerjemahkan masing-masing. Akan tetapi yang dimaksud presiden adalah pengembangan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat, bangsa bahari seperti zaman nenek moyang yang menjadi pusat peradaban maritim dunia," katanya dalam pembukaan Hari Maritim Nasional, Kamis (23/9/2021).

Kemaritiman seharusnya sudah menjadi jati diri bangsa, sehingga agenda pembangunan juga harus terus mengembangkan kelautan. Luhut mengatakan, pada 2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) akan selesai untuk kemudian dilanjutkan periode pengembangan jangka panjang sampai 2045. Itu bisa menjadi kesempatan memasukan agenda pembangunan kemaritiman supaya Indonesia menjadi pusat peradaban maritim dunia pada 2045.



Selain itu, Luhut mengatakan, kompetisi di dunia saat ini makin ketat, dim ana kecepatan, ketepatan dan efisiensi menjadi pondasi penting. Sehingga karakteristik geografis bangsa, struktur masyarakat, kondisi sosial dan budaya harus disiapkan untuk bersaing.

Sehingga peningkatan produktivitas dapat diraih dengan cara penguatan sumber daya manusia, konektivitas, infrastruktur merata, hingga infrastruktur digital, energi dan pangan serta ekosistem birokrasi yang semakin kondusif bagi dunia usaha.

Luhut juga mengingatkan posisi Indonesia sangat strategis, karena diapit Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang menjadi jalur perlintasan sekaligus jalur ekonomi. Sehingga dibutuhkan pengawasan dan pertahanan yang lebih kuat.

"Saya berharap kita tidak memunggungi laut lagi. Kemaritiman menjadi tulang punggung yang dapat memajukan bangsa itu dapat diraih dengan semangat kebangsaan," kata Luhut.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Luhut "Pede" Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 9% di 2027