Covid di RI Hari Ini Bertambah 2.720, Kasus Aktif 49.000an

Nia, CNBC Indonesia
22 September 2021 17:25
Sejumlah warga melakukan aktivitas didalam Lippo Mal Puri, Kembangan, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Pemerintah melakukan penyesuaian aktivitas masyarakat dalam ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terbaru, yang berlaku dua pekan sampai 4 Oktober 2021. Salah satunya yaitu uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/ mal bagi anak-anak di bawah 12 tahun. Uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/Mall bagi anak-anak di bawah usia kurang dari 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orang tua,
Foto: Ilustrasi Mall (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus harian covid-19 di Indonesia terpantau masih fluktuatif, di mana hingga Rabu (22/9) tercatat ada 2.720 orang per hari, turun dibanding dengan hari sebelumnya yang sebesar 3.263 orang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Rabu (22/9/2021) hingga pukul 12.00 WIB, tambahan kasus tersebut membuat total kasus di Indonesia menjadi 4.198.678 orang.

Kasus aktif turun 2.785 orang menjadi 49.662 orang. Sementara itu sebanyak 256.163 spesimen diperiksa dan ada 373.201 suspek.

Selanjutnya, kesembuhan bertambah 5.356 menjadi 4.008.062 orang. Sayangnya kasus kematian masih bertambah, ada 149 orang dalam sehari sehingga totalnya menjadi 140.954 orang.


Informasi saja, Jubir Vaksin Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi angkat bicara menyoal Indonesia menjadi salah satu negara terbaik di dunia dalam mengatasi pandemi.

Menurut dr Nadia, ada beberapa indikator bahwa Indonesia menjadi salah satu negara terbaik dalam hal penanganan pandemi. Utamanya adalah bagaimana penerapan kebijakan PPKM sejak 3 Juli 2021.

"Akhir 2020 kenaikan 16 ribu kasus, butuh 1,5 bulan sampai puncak. JUli 2021 butuh 3 pekan kenaikan puncak kasusnya lebih dari 50 ribu. Pada 3 Juli melakukan PPKM sebagai rem darurat. Dari kebijakan itu, maka sejak kita bisa lihat, penurunan kasus sudah terjadi sejak 15 Juli. Kita bisa melihat sudah 58% kasus yang turun," katanya.

Apa yang dilakukan tersebut menurutnya patut diapresiasi lantaran membuahkan hasil karena menurunkan laju kasus. Positivity rate menurutnya sudah di bawah standar WHO yaitu kurang dari 5%.

Kondisi ini belum stabil. Saat kita lengah protokol kesehatan, mobilitas meningkat, karena kondisi membaik, otomatis beberapa pelonggaran dari kegaiatan masyarakat dilakukan. Berusaha membalance bagaimana prioritas aktivitas masyarakat. kami imbau, sisi lain walau sudah ada pelonggaran, harus diiringi dengan mobilitas dan protokol kesehatan tak boleh longgar. Di sisi lain, varian baru mengancam dan varian delta yang paling banyak di RI harus diwaspadai," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Yakin Efek Positif PPKM Dicabut Muncul Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular