Ritel RI 'Berdarah-darah', Matahari Hingga Giant Tutup Gerai!
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) resmi menutup salah satu gerai yang berada di Kota Bogor. Manajemen mengonfirmasi penutupan itu merupakan bagian dari langkah perseroan menutup 13 gerai tahun ini.
Kebijakan Matahari menambah panjang gerai ritel yang harus tutup di tengah pandemi Covid-19. Berikut sejumlah perusahaan ritel yang telah menutup gerainya seperti dirangkum CNBC Indonesia:
Matahari
Gerai Matahari di depan Taman Topi, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi gerai teranyar yang tutup. Penutupan itu dilakukan sejak 16 September 2021.
"Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda selama ini," tulis manajemen.
Meski demikian, masih ada beberapa gerai lain di kota hujan yang masih bisa dikunjungi. Misalnya Matahari Ekalokasari dan Matahari Cibinong City Mall.
Direktur Independen LPPF Miranti Hadisusilo membenarkan kabar itu. "Iya benar, penutupan gerai di Bogor masuk dalam rencana penutupan 13 gerai Matahari di tahun ini," ujar Miranti, saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.
Giant
Pada Selasa (25/5/2021) manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengungkapkan semua gerai Giant akan ditutup pada Juli 2021. Gerai Giant akan dialihkan menjadi IKEA sebanyak 5 gerai dan sisanya menjadi gerai Hero.
Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo saat itu menyebut, perusahaan sedang melakukan transformasi besar-besaran agar ke depan bisnis HERO bisa tetap bersaing dengan bisnis ritel lainnya di Indonesia. Pascapenutupan itu, HERO sempat hanya mengelola 119 gerai Giant saja.
Langkah strategis ini bukan kali pertama. Sebelumnya Hero juga menutup Giant Margo City, Kota Depok, Jawa Barat serta Giant Kalibata, Jakarta Selatan.
Hingga Maret 2021, gerai Giant hanya tersisa 75 gerai, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Sepanjang 2019 hingga Maret 2021 ada 25 gerai Giant yang ditutup.
Pada awal 2021 setidaknya ada tiga gerai Giant yang terkonfirmasi yang tutu, yakni Giant Extra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza Tasikmalaya dan Giant Kalibata.
Kemudian pada April 2021, penutupan gerai hypermarket Giant milik PT. Hero Supermarket Tbk bertambah satu lagi. Kali ini Giant Ekstra di Pamulang, Tangsel, Banten resmi tutup.
Ramayana
Publik masih teringat video viral yang sempat beredar terkait penutupan gerai Ramayana Depok yang diwarnai tangis karyawan. Hal itu bagian dari langkah penutupan gerai juga dilakukan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Sebanyak 13 gerai ditutup sementara karena penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19. Langkah itu dilakukan sejak akhir Maret 2020 lalu ketika awal-awal pandemi menyerang.
Sebanyak 87 karyawan tetap Ramayana di Ramayana City Plaza Depok, Jawa Barat, terkena PHK. Penyebab dari PHK yang dilakukan Ramayana ini terkait dengan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang menekan penjualan gerai tersebut.
"Ya sudah tidak mampu menutupi lagi biaya-biaya operasional. Di tengah pandemi ini dengan prediksi sales kita ke depan ya sudah diperhitungkan memang sudah tidak mampu lagi," kata Store Manager Ramayana City Plaza Depok M Nukmal Amdar.
Di 2021, kinerja Ramayana belum pulih. Pendapatan bersih RALS ambles 46,41% menjadi Rp 490,94 miliar pada kuartal I tahun ini. Sejurus dengan itu, RALS mencatatkan rugi bersih Rp 85,67 miliar secara yoy. Padahal, pada kuartal I 2020, emiten ini masih menggondol laba bersih Rp 13,29 miliar.
Secara annual, setidaknya sejak 2001 silam, baru pada 2020 RALS mengalami rugi bersih, yakni sebesar Rp 138,87 miliar
Sepanjang tahun lalu, RALS menghentikan operasi 13 gerai. Jadi, secara total, RALS memiliki 106 gerai per kuartal I 2021, jumlah yang sama dengan akhir Desember tahun lalu. Rinciannya, gerai Ramayana sebanyak 101 gerai, Robinson 3 gerai dan Cahaya 2 gerai.
(miq/miq)