Sinergi Bisnis BBRI dari Mikro, oleh Mikro & Untuk Mikro

News - dob, CNBC Indonesia
21 September 2021 14:25
Dok: BRI Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsolidasi antara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian dan PT PNM untuk semakin memperkuat posisi ketiganya di segmen mikro dan ultra mikro tidak hanya menjadi katalis positif bagi kinerja perusahaan tetapi juga perekonomian secara umum.

Menurut BBRI saat ini ada 45 juta usaha yang tergolong dalam segmen ultra mikro di Indonesia. Namun sayangnya hanya 15 juta saja yang memiliki akses terhadap pembiayaan formal.

Sisanya masih tergolong underbanked dan mengandalkan pembiayaan dari rentenir (loan shark) ataupun sanak famili. Penyaluran kredit ke sektor ini memang menawarkan imbal hasil yang menggiurkan.

Selama ini BBRI sudah memiliki track record yang positif di segmen mikro. Kini bersama dengan Pegadaian dan PNM, BBRI siap merambah ke segmen ultra mikro dan semakin mengkukuhkan posisinya sebagai micro-ultra micro lending specialist di kancah perbankan dalam negeri.

Penggabungan ketiga entitas tersebut diyakini akan semakin membuat ekosistem mikro di bawah bendera BBRI semakin kuat. Di dalam ekosistem sinergi akan terbentuk.

PNM akan tetap melanjutkan bisnis intinya dalam pembinaan tahap awal dan penyaluran pinjaman ultra mikro.

Setelah para debitur yang dibina menunjukkan kinerja yang baik maka mereka bisa naik kelas mendapatkan pinjaman yang lebih besar baik melalui skema Pegadaian maupun KUR/Kupedes BBRI.

BBRI, Pegadaian dan PNM sendiri sudah memiliki sinergi operasional. Di sini jelas terlihat bahwa sinergi ini akan berdampak positif terhadap masyarakat.

Lewat akses pembiayaan dan pembinaan usaha oleh PNM, derajat wong cilik bisa terangkat karena usahanya bisa berkembang tanpa harus terbebani dengan pembiayaan rentenir atau berutang ke sanak famili.

Jadi tidaklah berlebihan jika sinergi antara BBRI, Pegadaian dan PNM disebut dari mikro, oleh mikro dan untuk mikro.

Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian mencapai Rp. 929,40 triliun, dengan jumlah kredit mikro sebesar Rp.366,56 triliun

Hal ini memperkuat komitmen BRI untuk fokus dalam pengembangan bisnis mikro dengan komposisi kredit mikro mencapai 39,44% dari total penyaluran kredit BRI.

Manajemen BBRI sendiri yakin bahwa pada 2025 nanti bisa memiliki eksposur sebesar 45% dari segmen micro-lending.

Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62% dibanding 78,58% pada periode yang sama tahun lalu.

Ditambah lagi, bank pelat merah yang mencatatkan transaksi right issue terbesar sepanjang sejarah pasar modal domestik ini juga yakin dapat menyalurkan pinjaman dengan pertumbuhan 14% per tahun dalam 5 tahun ke depan tanpa adanya risiko permasalahan modal.

Penyaluran kredit yang tumbuh dobel digit per tahun dengan yield yang menggiurkan tentu saja akan mengerek naik profitabilitas bank yang sudah berdiri sejak 126 tahun silam ini.

Overall, pembentukan holding ultra-mikro ini bakal memberikan manfaat yang luas baik bagi masyarakat secara luas maupun pelaku usaha dari sisi entitas bank dan pemberi pinjaman maupun segmen bisnis ultra mikro yang size-nya besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jaga Pertumbuhan, BRI Optimalkan Ekosistem Ultra Mikro


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading