
Kupas Tuntas Sektor Ekonomi Yang Dorong Pemulihan Ekonomi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berjibaku dengan pandemi Covid-19, Indonesia telah berhasil keluar dari resesi dan mencatat pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 7,07% year on year (yoy) pada triwulan II-2021.
Tren positif pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2021 diperkirakan akan berlanjut di triwulan III-2021 kendati pertumbuhan ekonomi di periode tersebut tidak akan setinggi triwulan II-2021.
Mengacu data Kementerian Koordiinator Bidang Perekonomian per triwulan II-2021, dari sisi demand, komitmen Pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berhasil mendorong konsumsi Pemerintah sehingga tumbuh mencapai 8,06% (yoy).
Dampak langsung bantuan yang dikucurkan kepada masyarakat juga meningkatkan konsumsi rumah tangga sebesar 5,93% (yoy).
Membaiknya kondisi perekonomian domestik yang mendorong kapasitas produksi dunia usaha juga mendorong sektor utama lain yang tumbuh secara signifikan, antara lain sektor transportasi dan pergudangan yang naik 25,10% (yoy) dan sektor akomodasi dan makanan minuman yang tumbuh 21,58% (yoy).
Bahkan dalam konferensi pers Kamis (5/8/2021), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan kenaikan sektor transportasi pergudangan ini adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan 16 lapangan usaha lainnya. Sektor ini menyumbang 0,77% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II- 2021, mengacu data BPS.
Akan tetapi, di semester kedua ini, potensi tekanan penurunan aktivitas ekonomi akibat PPKM Level 4 di berbagai daerah dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap perlambatan kinerja sektor-sektor ekonomi, terutama sektor yang bergantung pada mobilitas penduduk, seperti transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum.
Dari aspek spasial, PPKM level 4 di berbagai daerah pun diperkirakan turut menahan laju pertumbuhan ekonomi di daerah.
Sebab itu, di tengah tantangan ini, PT SMI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) mencoba membedah momentum pertumbuhan ekonomi yang akan dibahas dalam webinar "Prospek Ekonomi Indonesia Setelah Lepas Dari Masa Resesi".
Acara ini akan bekerjasama dengan media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia, yang akan digelar pada Kamis 23 September 2021 jam 14.00-16.00.
Sejumlah narasumber akan memberikan paparannya dalam acara ini yakni Febrio Nathan Kacaribu (Kepala Badan Kebijakan Fiskal/BKF, Kementerian Keuangan), Edwin Syahruzad (Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI), Helmy Yusman Santoso (Direktur dan Chief Financial Officer PT Tower Bersama Infrastructure Tbk), dan I Kadek Dian Sutrisna (Chief Economist PT SMI).
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momentum yang Tepat Bangkitkan Ekonomi Indonesia