Fenomena Orang Kaya 'BU', Mobil sampai Rumah Dijual-jualin

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Minggu, 19/09/2021 18:05 WIB
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Di masa pandemi Covid-19 banyak kalangan orang kaya yang rela menjual aset berharga mereka seperti kendaraan, rumah pribadi, hingga vila. Semua dilakukan untuk bertahan dari dampak pandemi yang berkepanjangan.

Pertimbangan dilakukannya penjualan aset tersebut antara lain bisnis terimbas dari pandemi hingga besarnya pajak yang mesti dibayar, padahal mobilitas saat ini sudah semakin terbatas. Menjual unit menjadi jalan keluar agar mendapat dana segar tanpa lagi menanggung beban.

Di beberapa grup platform media sosial, sudah banyak yang melego kendaraan mewah. Misalnya di grup Facebook dijual Mercedes-Benz SLK-Class 230 Kompresor Cabriolet 2001 yang harganya dibanderol Rp 365 juta dengan pilihan nego.

Ada juga yang menjual BMW 320i F30 Sport 2014 harga Rp 355 juta. Jarak tempuh baru 29 ribu miles. Penjual mengklaim tidak pernah crash atau terkena banjir serta history service resmi lengkap.

"Plat B (Lokasi: Jakarta / Bandung), pajak panjang bulan Maret 2022, perakitan 2013, faktur registrasi 2014, pemakaian pribadi," tulis Rouven Syl.

Mobil asal Jerman ini terpantau menjadi salah satu yang paling banyak dilego di marketplace. Muncul juga nama BMW E60 series 5 /520i tahun 2005. Penjual berasal dari Depok, dengan jarak tempuh mencapai lebih dari 145 ribu Km, Ia menawarkan harga jual Rp 125 juta.

Pegiat komunitas otomotif Munawar Chalil yang juga Group Editor in Chief Carvaganza saat ini sering mendapati penawaran semacam ini di grup-grup komunitas dan media sosial.

Ia mencontohkan pengalamannya, ada yang menjual Mercy S Class, dari harga normal Rp 500 juta, tapi bisa dilepas oleh penjual 'hanya' Rp 350 juta karena penjual butuh uang.

Di segmen roda dua, moge Harley Davidson sekarang bisa murah 20% dari harga pasaran bahkan bisa lebih murah lagi. Misalnya ada yang menjual moge Rp 400 juta, padahal harga pasaran sampai Rp 600 juta. Artinya ada penjual yang sampai banting harga turun Rp 200 juta, asal segera dibeli mogenya.

Ia mengatakan, alasan para orang kaya menjual aset moge mereka karena mengurangi beban pengeluaran di masa pandemi, selain butuh uang tentunya.

"Ada juga sebelum mereka jual, awalnya nggak bayar pajak dulu, tahu kan pajak moge nggak ada yang murah. Ternyata sudah 2 kali nggak bayar pajak, lalu ngapain juga tahan-tahan, daripada nongkrong di garasi, mending jual aja. Jadi ada yang memang BU dan melepaskan beban pajak," katanya.

Halaman Selanjutnya >> Rumah-Vila Dijual Murah




(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan

Pages