Lumpuh Wajah Setelah Divaksin Sinovac Terjadi di Singapura

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Minggu, 19/09/2021 16:05 WIB
Foto: Robot Xavier mulai dikerahkan buat melakukan patroli di pusat keramaian penduduk di Singapura. (REUTERS/EDGAR SU)

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura melaporkan efek samping dari vaksin Covid-19 CoronaVac.

Vaksin keluaran Sinovac tersebut disebut memberikan efek samping lumpuh wajah atau biasa disebut Bell's Palsy.

Dikutip dari Channel News Asia, Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) Singapura mencatat ada 5 laporan dugaan efek samping serius vaksin Sinovac. Salah satunya adalah laporan kejadian Bell's Palsy.

"Secara keseluruhan, efek samping yang serius akibat vaksin Sinovac ini akan terus diamati usai divaksinasi," kata HSA.

Dilansir detikHealth, Bell's Palsy merupakan kondisi kelumpuhan mendadak pada otot-otot wajah. Kondisi ini hanya bersifat sementara dan dapat pulih dengan pengobatan yang tepat.

Meski belum diketahui secara pasti penyebab Bell's Palsy, namun kondisi ini diyakini dapat terjadi karena adanya pembengkakan dan peradangan saraf yang mengontrol otot-otot di wajah.

Kejadian Bell's Palsy pada vaksinasi COVID-19 sangat jarang terjadi. Kendati demikian, sebuah studi di Hong Kong menemukan adanya risiko Bell's Palsy pada penerima vaksin Sinovac.

"Studi kami menunjukkan peningkatan kecil risiko Bell's palsy terkait dengan vaksinasi CoronaVac. Namun demikian, Bell's palsy tetap merupakan kejadian buruk yang jarang terjadi, sebagian besar bersifat sementara," kata peneliti Chi Kei Wong, PhD, dari Universitas Hong Kong dikutip dari laman The Lancet.



(dru)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo & PM Singapura Bahas Investasi & Kolaborasi Ekonomi