Isu Nuklir Sampai Pernikahan Sejenis Warnai Pemilu Jepang
Jakarta, CNBC Indonesia - Dua kandidat perdana menteri Jepang menolak klaim bahwa mereka mengelak perbincangan terkait dengan energi nuklir dan gender khususnya pernikahan sesama jenis untuk menarik dukungan partai konservatif menjelang pemilu bulan September ini.
Di mana pemenang dalam pemilu tanggal 29 September mendatang di pastikan akan menggantikan PM Yoshihide Suga sebagai pemimpin negara sakura tersebut.
Sebelumnya Suga mengatakan akan mengundurkan diri, hal ini membuat saat ini ada 4 kandidat utama PM Jepang. Kandidat tersebut adalah Menteri vaksin, Taro Kono, mantan menteri luar negeri Fumio Kishida, mantan menteri dalam negeri Sanae Takaichi dan mantan menteri kesetaraan gender Seiko Noda.
Survei mengatakan, bahwa Kono adalah kandidat kuat PM Jepang, Kono yang aktif dalam media sosial tersebut juga pernah menjabat sebagai menteri pertahanan.
Namun, Kono juga sering melontarkan kritik terhadap pengembangan energi nuklir Jepang.
Terkait dengan, pernikahan sesama jenis, diketahui jepang hingga saat ini tidak memperbolehkan hal tersebut. Isu ini menjadi hal yang sering di ditanyakan kepada 4 kandidat tersebut.
Pihak Konservatif pun menilai, sudah saatnya Jepang memperbolehkan hal tersebut, untuk menjaga hak asasi warga Jepang. Namun, salah satu kandidat Takaichi pernah melontarkan menolak keras usulan pernikahan sesama jenis ini, karena hal itu dianggap merusak nilai nilai keluarga Jepang.
(mij/mij)