Bos Industri Morowali Buka-bukaan Jumlah TKA, Penasaran?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sampai saat ini masih mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA). Namun demikian, kuantitas tenaga kerja lokal disebutkan masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan TKA.
CEO IMIP Alexander Barus mengatakan, secara kuantitatif setiap enam orang TKA bekerja bersama dengan 100 tenaga kerja Indonesia (TKI). Berdasarkan rasio, maka TKA/TKI sekitar 6%.
"Secara kuantitatif, seperti rasio kita harapkan enam orang TKA bisa bekerja dengan 100 orang TKI ini mulai terbentuk partnership sekarang di antara mereka," ungkapnya dalam webinar 'Mineral for Energy', Selasa malam (14/09/2021).
Menurutnya, keberadaan tenaga kerja di IMIP berdampak positif, baik pada devisa, pajak/royalti, hingga investasi. Dia menjelaskan, per karyawan di IMIP menghasilkan devisa sekitar US$ 92,05 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per US$) per orang per tahun.
Kemudian, kontribusi ke pajak/royalti sebesar US$ 77,5 juta per orang per tahun, dan terakhir menghasilkan investasi sebesar US$ 0,15 juta per orang.
"Devisa per tahun per orang di Morowali kira-kira US$ 92,05 juta. Untuk pajak royalti US$ 77,5 juta per orang per tahun, ini dihasilkan oleh karyawan kita di Morowali, investasi itu US$ 0,15 juta," jelasnya.
"Setiap orang TKA memungkinkan menumbuhkan investasi US$ 1,6 juta per orang," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, rasio-rasio seperti ini yang ingin pihaknya kembangkan, sehingga investasi ada ukuran pencapaiannya.
Dia mengatakan, di klaster carbon steel di Kawasan Industri Morowali ini terdapat sebanyak 5.000 tenaga kerja. Begitu juga dengan klaster komponen baterai kendaraan listrik (EV) yang tengah dibangun, menurutnya akan menyerap tenaga kerja sebanyak 5.000 orang.
Seperti diketahui, IMIP memiliki tiga klaster, yakni klaster stainless steel, carbon steel, dan katoda baterai EV.
Dia bercerita, mulanya mengembangkan industri di Morowali cukup sulit karena harus menyatukan berbagai macam budaya mulai dari China, budaya lokal, hingga budaya modern Jawa.
"Ini sudah terbentuk dan juga prinsip satu dalam proses hilirisasi industrialisasi adalah bagaimana sustainability dan environmental friendly bagi penambang dan dalam industri," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kawasan Industri Morowali Ternyata Bangun Klaster Baterai EV!
(wia)