WHO Beri Warning ke Jabar-Jatim-Banten, Ini Fakta-faktanya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 September 2021 10:54
World Health Organization
Foto: World Health Organization

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Indonesia dalam tren mereda. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta Indonesia untuk memonitor perkembangan di sejumlah provinsi.

Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah pasien positif corona di Indonesia per 16 September 2021 adalah 4.181.309 orang. Bertambah 3.145 orang dari hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 3.993 orang per hari. Turun drastis dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 6.323 orang per hari.

Sementara laju pertumbuhan kasus positif corona dalam seminggu terakhir rata-rata 0,1% per hari. Melambat dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yakni 0,15% saban harinya.

Akan tetapi, Indonesia tidak boleh berpuasa diri. Pandemi belum berakhir, kewaspadaan tidak boleh mengendur.

Apalagi WHO memberi catatan terhadap penanganan pandemi. WHO menyoroti peningkatan aktivitas yang signifikan di sejumlah provinsi yang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus corona.

"Tren peningkatan mobilitas terlihat di seluruh provinsi di Jawa-Bali, terutama di lokasi transit (halte, stasiun, terminal, dan semacamnya) serta lokasi perbelanjaan ritel dan rekreasi. Peningkatan yang mencolok terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten di mana mobilitas masyarakat telah kembali ke masa sebelum pandemi. Dibutuhkan aksi nyata untuk memitigasi risiko dari peningkatan mobilitas ini," tulis laporan mingguan WHO.

Halaman Selanjutnya --> Cek Perkembangan Pandemi di Jawa Barat

Mengutip laporan Covid-19 Community Mobility Report keluaran Google, secara nasional tingkat kunjungan masyarakat Indonesia di lokasi perbelanjaan ritel dan rekreasi per 11 September 2021 dalah 5% di bawah kondisi normal sebelum pandemi. Rata-rata tujuh hari ke belakang adalah 2,71% di bawah hari biasa, agak lebih ramai dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 4,72% di bawah normal.

Di lokasi transit, tingkat kunjungan per 11 September 2021 adalah 25% di bawah normal. Rata-rata kunjungan dalam tujuh hari terakhir hingga 11 September 2021 adalah 28,57% di bawah normal, sedikit lebih ramai ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yakni 30,86% di bawah normal.

Bagaimana perkembangan pandemi di tiga provinsi tersebut? Apakah kekhawatiran WHO wajar adanya?

Pertama mari kita pantau situasi di Jawa Barat. Per 16 September 2021, total pasien positif corona di provinsi pimpinan Gubernur Ridwan Kamil ini berjumlah 699.915 orang. Jawa Barat menyumbang 16,74% dari total kasus positif nasional.

Laju pertumbuhan kasus dalam sepekan terakhir adalah 0,06% per hari, turun dibandingkan rerata seminggu sebelummya yaitu 0,09% per hari. Keduanya lebih rendah dari rata-rata nasional.

Bagaimana dengan mobilitas masyarakat di Bumi Parahyangan? Apakah meningkat seperti yang disebut WHO?

Pada 11 September 2021, kunjungan masyarakat Jawa Barat ke tempat perbelanjaan ritel dan rekreasi sudah sama seperti masa sebelum pandemi. Dalam tujuh hari terakhir, rata-rata kunjungan sudah 2% di atas kondisi sebelum pandemi, jauh di atas rata-rata nasional.

Sementara tingkat kunjungan masyarakat Jawa Barat di lokasi transit pada 11 September 2021 adalah 16% di bawah normal. Rata-rata kunjungan dalam tujuh hari terakhir adalah 18,84% di bawah normal. Ini juga lebih ramai ketimbang rata-rata nasional.

Halaman Selanjutnya --> Cek Dinamia Pandemi di Jatim dan Banten

Beralih ke Jawa Timur, jumlah pasien positif corona di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini adalah 392.232 orang per 16 September 2021. Jawa Timur menyumbang 9,38% dari total kasus nasional.

Selama seminggu terakhir, rata-rata kasus harian bertambah 0,11% per hari. Meski melambat dibandingkan rata-rata seminggu sebelumnya yang sebesar 0,15%, tetapi sedikit lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan kasus nasional.

Dari sisi mobilitas, rata-rata tingkat kunjungan ke lokasi tempat perbelanjaan ritel dan rekreasi dalam sepekan terakhir adalah 0,57% di bawah normal setiap harinya. Jauh lebih ramai dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yatu 2,14% di bawah normal saban harinya. Namun sebenarnya angka-angka tersebut masih di bawah rata-rata nasional.

Kemudian tingkat kunjungan ke lokasi transit dalam sepekan terakhir di Jawa Timur adalah 30,57% di bawah normal setiap harinya. Lebih ramai dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 33% di bawah normal per harinya. Ini juga masih di bawah rata-rata nasional, yang artinya warga Jawa Timur lebih patuh untuk #dirumahaja.

Lalu ke Banten, jumlah kasus positif corona di provinsi tersebut per 16 September 2021 adalah 130.672 orang. Banten menyumbang 3,12% dari angka kasus nasional.

Selama tujuh hari terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 0,03% per hari. Melambat dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 0,09% per hari. Penurunan laju kasus positif corona di Banten lebih baik dibandingkan nasional.

Sementara mobilitas warga Banten ke lokasi perbelanjaan ritel dan pariwisata pada 11 September 2021 sudah 6% di atas kondisi normal sebelum pandemi. Rata-rata kunjungan dalam tujuh hari terakhir adalah 5,71% di atas normal setiap harinya. Ini sudah jauh melebihi rata-rata nasional, kudu hati-hati.

Namun di lokasi transit, rerata kunjungan warga Banten dalam tujuh hari terakhir hingga 11 September 2021 adalah 41,87% di bawah normal. Ini masih jauh di bawah rata-rata nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular