Kinerja perdagangan Agustus
Karet Hingga Pupuk, Ini 10 Barang Paling Banyak Diimpor RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kenaikan impor yang terjadi pada Agustus 2021 dipicu impor bahan baku/penolong. Hal itu menandakan industri mulai kembali bergairah.
Adapun impor bahan baku penolong pada Agustus 2021 mencapai US$ 12,38 miliar atau naik 8,39% secara bulanan dan naik 59,59% secara tahunan.
Demikian juga dengan nilai impor barang modal, di mana pada Agustus 2021 nilainya mencapai US$ 2,41 miliar dan pertumbuhannya secara bulanan naik 16,44% dan secara tahunan naik 34,56%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan impor pada Agustus menggambarkan terjadinya kebutuhan industri yang semakin bagus, karena bahan baku/penolong dan barang modal meningkat.
"Menandakan permintaan industri bagus dan barang modal menggambarkan kebutuhan kapasitas industri juga semakin bagus," jelas Margo dalam konferensi pers, Rabu (15/9/2021).
Diketahui, nilai impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai US$ 16,68 miliar atau naik 10,35% jika dibandingkan Juli 2021 (month to month/mtm). Adapun dibandingkan Agustus 2020 juga naik 55,26% (year on year/yoy).
Adapun impor migas pada Agustus 2021 senilai US$ 2,05 miliar atau naik 14,74% dibandingkan Juli 2021 atau naik 115,75% jika dibandingkan Agustus 2020.
Kemudian, impor non migas pada Agustus 2021 mencapai US$ 14,63 miliar atau naik 9,76% jika dibandingkan Juli 2021 dan naik 49,39% jika dibandingkan Juli 2020.
Peningkatan impor golongan barang non migas terbesar Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar US$ 318,5 juta atau naik 16,99%. Sedangkan penurunan terbesar adalah ampas dan sisa industri makanan US$ 96,4 juta atau turun 23,65%.
Berikut 10 golongan barang utama yang paling banyak diimpor pada Agustus 2021:
1. Lemak dan minyak hewan/nabati: US$ 4 miliar
2. Bahan bakar mineral: US$ 2,9 miliar
3. Besi dan baja: US$ 1,8 miliar
4. Karet dan barang dari karet: US$ 556 juta
5. Logam mulia dan perhiasan/permata: US$ 451,5 juta
6. Bijih logam, terak, dan abu: US$ 733,1 juta
7. Pulp dari kayu: US$ 247,1 juta
8. Timah dan barang daripadanya: US$ 294,3 juta
9. Tembakau dan rokok: US$ 75,7 juta
10. Pupuk: US$ 84,3 juta.
[Gambas:Video CNBC]
BPS: RI di Bulan Juni 2021 Alami Deflasi 0,16% (mtm)
(miq/miq)