PHI Targetkan Produksi Minyak 63.000 Barel Tahun Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menargetkan tahun ini bisa memproduksi minyak 63.340 barel per hari (bph) dan gas sebesar 638,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim.
Dia mengatakan, produksi minyak pada 2021 ini ditargetkan meningkat dari produksi di 2020 yang sebesar 51.700 bph, sementara gas menurun dari produksi di 2020 yang mencapai 727,5 MMSCFD.
Capaian di tahun 2020 ini setara dengan 13% dari produksi minyak Pertamina, dan 28% dari produksi gas Pertamina.
"Tahun 2021 Pertamina Hulu Indonesia targetkan minyak 63,34 ribu bph dan gas 638,7 juta kaki kubik per hari," ungkapnya dalam diskusi 'Update Perkembangan Kondisi Lingkungan Politik-Ekonomi Industri Hulu Migas Nasional', Selasa (14/09/2021).
Menurutnya, saat ini tantangan yang dihadapi semakin kompleks, mulai dari bisnis dan operasi. Pihaknya juga meningkatkan manajemen keselamatan dan efisiensi di semua aspek operasi dan bisnis.
"Inovasi dan aplikasi teknologi dalam bidang analisa, seismik, pemeliharaan, fasilitas produksi, manajemen proses dan sinergi dengan anak usaha dan afiliasi Pertamina jaga keekonomian aset," lanjutnya.
Seperti diketahui, pemerintah memiliki target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang. Pihaknya mengaku memberikan dukungan atas target yang dicanangkan oleh pemerintah ini.
"Dalam hal ini PHI terus dukung target produksi Migas yang dicanangkan. Kami berusaha pastikan keberlangsungan operasi di bisnis PHI regional Kalimantan koordinasi Subholding Upstream dan Holding Pertamina dan eksternal seperti SKK dan ESDM," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pemerintah optimistis untuk meningkatkan produksi Migas lewat aktivitas eksplorasi dan produksi yang masif. Sehingga target produksi minyak 1 juta bph dan 12 BSCFD pada 2030 bisa tercapai.
Saat membuka acara "The 45th IPA Convention and Exhibition 2021" secara virtual Rabu (01/09/2021), Arifin mengatakan bahwa sumber energi migas merupakan penggerak ekonomi nasional, sehingga keberadaan industri migas di berbagai tempat di Indonesia telah mendorong munculnya aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
"Kebijakan energi sekarang adalah menuju energi bersih dan terbarukan, akan bertahap gantikan energi fosil, tapi diperlukan proses peralihan yang terukur dan dalam masa transisi ini peran migas masih strategis," tuturnya saat memberikan keynote speech pembukaan acara "The 45th IPA Convention and Exhibition 2021" secara virtual pada hari ini, Rabu (01/09/2021).
(wia)