Berubahnya Ekonomi Politik RI Pengaruhi Industri Hulu Migas

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
14 September 2021 16:10
tambang minyak lepas pantail
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak faktor yang memengaruhi industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional, salah satunya adalah ekonomi dan politik yang dinamis. Misalnya, perubahan situasi politik karena pergantian kepemimpinan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim. Menurutnya, pergantian kepemimpinan berdampak pada kebijakan perekonomian, yang mana efeknya dirasakan oleh sektor hulu migas.

"Kita sama-sama ketahui ekonomi politik memberikan pengaruh pada industri hulu migas nasional," paparnya dalam diskusi 'Update Perkembangan Kondisi Lingkungan Politik-Ekonomi Industri Hulu Migas Nasional', Selasa (14/09/2021).

Perubahan situasi di hulu migas menurutnya juga berpengaruh pada proses politik. Pasalnya, industri hulu migas punya peran penting dalam menyediakan energi untuk pembangunan Indonesia.

"Dalam beberapa dekade ini kontribusi hulu pada penerimaan APBN terus turun. Saat ini kontribusi penerimaan hulu migas terhadap APBN nasional berkisar di angka 10%," tuturnya.

Menurutnya, angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan masa kejayaan industri hulu migas nasional pada era 1980-1990-an di mana kontribusi hulu migas mencapai 60% total penerimaan negara. Penurunan produksi migas berdampak pada penurunan penerimaan negara.

"Ini hal yang lumrah mengingat lapangan migas di Indonesia sudah puluhan tahun, masuk fase penurunan produksi seperti di regional Kalimantan," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, rata-rata penurunan produksi alamiah lebih dari 50% untuk minyak dan 60% untuk gas. Kondisi ini menurutnya membutuhkan perlakuan khusus, teknis operasi dan kebijakan fiskal, sehingga bisa menjaga produksi migas nasional ke depannya.

"Sehingga pertahankan tingkat produksi sesuai target yang ditetapkan. Pemerintah RI bersiap hadapi lonjakan konsumsi, naik 36% 2030 dan tetapkan target 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHI Targetkan Produksi Minyak 63.000 Barel Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular