Covid Masih 'Meledak', Ibu Kota Selandia Baru Lanjut Lockdown

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 September 2021 14:55
People cross nearly empty streets in the central business district of Auckland, New Zealand, Friday Aug. 27, 2021. By early next week, New Zealanders should know if their government's strict new lockdown is working to stamp out its first coronavirus outbreak in six months. A successful effort could again make the nation's virus response the envy of the world. (Michael Craig/NZ Herald via AP)
Foto: Suasana pandemi Covid-19 di Selandia Baru, beberapa waktu lalu (AP/Michael Craig)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan akan tetap melanjutkan penguncian (lockdown) di Kota Auckland selama seminggu ke depan. Langkah itu diambil karena masifnya penyebaran virus corona varian Delta di ibu kota Selandia Baru itu.

Ardern mengatakan dua juta penduduk kota itu perlu mematuhi perintah tinggal di rumah karena munculnya beberapa kasus misterius yang belum dikaitkan dengan klaster yang ada.

"Kasus-kasus misteri ini masih terus berlanjut dan fakta bahwa kami menemukannya melalui pengawasan dan pengujian komunitas, daripada pelacakan kontak, adalah yang kami khawatirkan," katanya, dikutip dari AFP, Senin (12/9/2021).

Sebelumnya, Selandia Baru memberlakukan lockdown nasional pada 17 Agustus, saat kasus pertama varian Delta ditemukan. Tetapi perintah tinggal di rumah dicabut di luar Auckland minggu lalu, pascamunculnya kasus baru di kota itu.

Ardern mengesampingkan pencabutan lockdown Auckland sebelum 21 September. Ia mengatakan kota itu harus menurunkan tingkat siaga pada sistem respons virus corona empat tingkat di negara itu.



Dengan 33 kasus komunitas baru yang tercatat di kota itu pada Senin (12/9/2021), Ardern mengaku hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk mencabut pembatasan.

"(Kasus) terus meningkat dan ini terbukti dalam tiga hari terakhir," katanya. "Ini tidak berarti upaya kolektif kami di Auckland tidak membuat perbedaan."

Selandia Baru sedang mengejar strategi eliminasi Covid Zero, yang membuat negara ini hanya memiliki total 27 kematian dalam populasi lima juta selama pandemi, dengan 3.949 kasus infeksi sejauh ini.

Negara ini telah bebas dari kasus komunitas selama enam bulan sebelum wabah Agustus. Penduduk menikmati kehidupan rumah tangga yang hampir normal di samping pembatasan ketat pada perbatasan internasional.

Namun, penyebaran virus corona varian delta mendorong lockdown segera karena tingkat vaksinasi yang rendah. Data minggu ini menunjukkan hanya sekitar sepertiga dari populasi yang memenuhi syarat untuk vaksinasi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetangga Dekat RI Ini Perpanjang Lockdown, Kasus Naik 600%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular