
Panas! AS Kritik Keras Korut yang Tembakkan Rudal 1500 Km

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon menyatakan uji coba rudal yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut) selama akhir pekan kemarin menimbulkan ancaman bagi negara tetangga dan sekitarnya.
Demikian pernyataan Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia (CNA), Senin (13/9/2021).
"AS akan terus memantau situasi dan berkonsultasi erat dengan sekutu dan mitra kami," tulisnya. "Ini menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk pertahanan tetangga Korut, yakni Korea Selatan (Korsel) dan Jepang tetap kuat."
Menurut Reuters, mengutip media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA), uji coba rudal jarak jauh Korut ini dilakukan selama akhir pekan kemarin.
Rudal-rudal tersebut dikatakan terbang sejauh 1.500 km sebelum mengenai target dan jatuh di perairan teritorial negeri Kim Jong Un. Persisnya, rudal ditembakkan Sabtu (11/9/2021) dan Minggu (12/9/2021).
KCNA menyebut tes ini menggambarkan 'kemajuan yang stabil' dalam program senjata Pyongyang. Ini juga dilakukan di tengah perayaan hari ulang tahun negeri itu yang ke-73.
Peluncuran rudal yang dilaporkan ini adalah yang pertama sejak Maret oleh Korut, yang belum melakukan uji coba nuklir atau peluncuran rudal balistik antarbenua sejak 2017 silam.
Media Partai Buruh yang berkuasa, Rodong Sinmun, juga memuat laporan foto-foto bagaimana rudal jelajah jarak jauh itu terbang dan ditembakkan. Rudal itu jadi senjata strategis yang telah dikembangkan selama dua tahun terakhir dalam rencana pembangunan lima tahun negeri itu.
Sayangnya, Kim Jong Un tidak hadir dalam tes tersebut. Hanya tampak politiis Partai Buruh yang datang, yaitu Park Jong Chon.
Sebagai informasi, uji coba nuklir ini dilakukan hanya sehari sebelum negosiator AS, Korsel dan Jepang bertemu membahas kebuntuan damai dengan Korut. Korut selama ini menuduh AS dan Korsel selalu membuat 'kebijakan bermusuhan' dengan Pyongyang.
Sebelumnya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan terbuka untuk diplomasi dengan Korut. Tapi AS, enggan melonggarkan sanksi.
Ketegangan AS, Korsel dan Korut turun naik seiring aktivitas ketiganya. Pada Juli, Korut mengaktifkan kembali hotline antar Korea yang sebelumnya dihancurkan tahun lalu, untuk memulai negosiasi. Tapi bulan lalu, komunikasi diputus karena peringatan tahunan Korsel-AS yang diiringi dengan latihan militer bersama.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Minta Korut Setop Uji Coba Rudal: Hentikan Provokasi!