
Gila! Aturan Baru Xi Jinping di China Bikin Pening Kepala

1. Melarang Les Privat
Pemerintah China melarang les privat bagi siswanya di tempat-tempat tidak terdaftar, seperti rumah, hotel atau warung kopi juga dilarang, Rabu (8/9/2021). Mengutip Reuters, ini dilakukan untuk membasmi bimbingan belajar yang mencari keuntungan.
"Di beberapa tempat les mata pelajaran dipindahkan ke 'bawah tanah' untuk menghindari aturan," kata Kementerian Pendidikan.
China menyebut ini juga dilakukan guna mengurangi tekanan pada anak-anak dan orang tua. Sistem pendidikan yang kompetitif di negeri itu memang membuat bimbingan belajar populer dan membebani keuangan orang tua.
Ini diyakini berdampak pada melemahnya angka kelahiran. Beberapa tutor disebut meminta US$ 4.650 atau setara Rp 66 juta (asumsi Rp 14.200/US$) per bulan.
2. Melarang Kelas Online
Bukan hanya melarang les privat, China juga kemarin mengeluarkan aturan baru melarang guru privat memberikan kelas secara online kepada murid. Les online di luar sekolah melalui pesan instan, konferensi video dan platform streaming dilarang.
3. Mengatur Jam Main Game Online
Baru-baru ini China juga menerapkan aturan ketat baru terkait bermain game. Anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun hanya boleh bermain video game online tiga jam per minggu.
Aturan ini dimuat dalam ketentuan Administrasi Pers dan Publikasi Nasional China (NPAA) terbaru. Kelompok umur ini hanya boleh bermain game satu jam sehari pada pukul 8-9 malam selama akhir pekan dan hari libur nasional.
Pemerintah menyebut ini untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak. Perusahaan yang membuat game juga akan dikenai sejumlah ketentuan.
Perusahaan tidak akan diizinkan memberikan layanan pada pengguna yang login tidak menggunakan nama asli.Ini mencegah para perusahaan mengabaikan latar belakang para pengguna.
Sebenarnya aturan serupa juga sudah ada sejak 2019. Namun kala itu, mereka yang di bawah usia 18 tahun boleh bermain game satu jam perhari hampir setiap hari.
4. Membekukan Akun Penggemar Kpop
China dikabarkan membekukan 21 akun fans idola K-pop, Selasa (7/8/2021). Melalui media sosial Weibo atau Twitter versi China, Negeri Tirai Bambu memblokir sementara 21 akun penggemar idola dari Korea Selatan (Korsel) itu.
Mengutip Yonhap News, akun penggemar BTS dan Blackpink termasuk di dalamnya. Ada juga akun grup lain seperti NCT, Red Velvet, SNSD hingga penyanyi solo IU.
"Perilaku fans yang mengejar bintang idolanya semakin tidak rasional," tulis platform, sebagaimana dikutip Yonhap.
Ini terkait aturan yang pekan lalu diumumkan pemerintah China untuk mengendalikan 'pemujaan selebriti dan budaya klub penggemar'. Aturan itu dikeluarkan Cyberspace Administration of China (CAC).
Secara general aturan ini juga mengatakan akan menghukum penyebaran 'informasi berbahaya' di grup penggemar selebriti di negeri itu. Bahkan menutup saluran jika menyebarkan rumor skandal selebriti dan memprovokasi masalah tertentu.
Pemerintah juga akan mengatur promosi selebriti online. Termasuk melarang daftar yang mengurutkan selebriti berdasar popularitas. Aturan juga akan menindak eksploitasi finansial dari netizen melalui penjualan merchandise. Termasuk menagih penggemar lain untuk memilih tindakan favorit mereka di variety show online.
"Ini juga bertujuan untuk membatasi akses ke grup penggemar online untuk anak di bawah umur," tegas CAC sebagaimana dimuat Reuters.
5. Larang Pria Kurang Maskulin hingga Bukan Warga Negara
Selain memboikot akun penggemar Kpop, otoritas penyiaran China akan melarang acara hiburan yang menampilkan pria yang bertindak feminin, gemulai dan dianggap menyimpang. Ini termasuk selebriti dengan "pandangan politik yang salah" dan "influencer vulgar".
China menggambarkan konten seperti tidak sehat. Nasional Radio and Television Administration (NRTA) menyatakan perilaku politik dan moral harus dimasukkan sebagai kriteria dalam pemilihan aktor.
Regulator China berjanji untuk mempromosikan apa yang didefinisikan sebagai gambaran pria yang lebih maskulin dan mengkritik selebriti pria yang menggunakan banyak riasan. Budaya patriotic diharapkan lebih banyak dimunculkan media negeri itu.
Ini sejalan dengan komentar Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Asosiasi Seni Pertunjukan China yang menegaskan para aktor atau aktris di live streaming harus menjalani pelatihan berkala dalam etika profesional. Agensi pun harus mengakhiri kontrak dengan para aktor yang dianggap China kurang disiplin secara moral.
Selain itu, beberapa waktu lalu juga disebutkan bahwa China akan mengatur kewarganegaraan selebriti di dunia showbiznya. Mereka yang bukan warga negara China akan dilarang tampil.
Seorang sutradara setempat dalam pemberitaan viral juga menyebutkan nama Jet Li, sebagai salah satu aktor yang akan di blacklist. Ia merupakan warga negara Singapura. Namun belum ada detail informasi soal ini. China juga belum memberikan keterangan lanjut.
6. Membatasi Kekayaan Warga
Terakhir, China juga akan mengatur kekayaan warganya. Ini terjadi akibat adanya kesenjangan kekayaan yang cukup besar. Xi akan memastikan "kemakmuran bersama" di dalam negeri. Mengutip Xinhua, tak ada kekayaan berlebih.
Pengumuman itu dibuat pada pertemuan ke-10 Komite Sentral untuk Urusan Keuangan dan Ekonomi. Pejabat pada pertemuan tersebut berjanji untuk memperluas kelas menengah China dan meningkatkan pendapatan kelompok berpenghasilan rendah,.
Dalam upaya untuk mendistribusikan kekayaan secara lebih merata, China juga akan mengatur "penghasilan yang terlalu tinggi". Sayangnya para pejabat pada pertemuan tersebut tidak merinci apa yang dimaksud dengan pendapatan yang "berlebihan".
[Gambas:Video CNBC]