Gokil! Proyek Jalan Belah Gunung & Hutan 350 Km Digarap Jabar
Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kabar gembira bagi warga di selatan Jawa Barat (Jabar), Pemprov Jabar sedang memprioritaskan pembangunan Jalur Tengah Selatan atau JTS sepanjang 357 km yang melewati kawasan pegunungan dan hutan di Jabar. Proyek ini merupakan perbaikan jalan dan pembangunan jalan baru provinsi yang menghubungkan Sukabumi bagian tengah hingga Ciamis.
Di sepanjang jalur ini kondisi jalannya memang sangat memperihatinkan bahkan sebagian besar sangat parah. Misalnya jalur Tanggeung - Padasuka/Cipelah sepanjang 33 km, warga selama berpuluh-puluh tahun harus melewati jalan berbatu dan berlumpur, tak layak disebut sebagai jalan.
Contoh lainnya Ciwidey - Pangalengan sepanjang 22 km, kondisi jalannya masih putus-putus, sebagian rusak parah dan sebagian lagi sudah tersentuh pembangunan.
Rencananya, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni dari wilayah Lengkong - Sagaranten (23,20 km), kemudian Sagaranten - Tanggeung (37,55 km), disambung Tanggeung - Padasuka/Cipelah (33,79 km), hingga Padasuka/Cipelah - Rancabali (16,84 km), total fase ini 111,38 km.
Selanjutnya kawasan Ciwidey - Pangalengan (22,12 km), lalu Pangalengan - Cikajang (53,48 km), disambung Cikajang - Bantarkalong (68,54 km), kemudian Bantarkalong - Kertahayu (101,48 km), hingga total sepanjang 245,62 km.
Pemprov Jabar cukup serius menggarap proyek ini. Hal ini ditandai dengan kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum ke lapangan.
Ia bilang Pemprov Jabar terus berupaya mengembangkan berbagai potensi daerah Jabar bagian selatan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jabar bagian selatan, perbaikan aksesibilitas dengan pembangunan JTS salah satu caranya. Pembangunan JTS diharapkan dapat memangkas waktu tempuh sekaligus mengembangkan potensi pariwisata Jabar bagian selatan.
"Kali ini kami melihat progres lokasi yang akan dijadikan program skala prioritas dalam kepemimpinan Pak Gubernur. Keinginan Pak Gubernur membangun akses di Jabar bagian selatan. Karena Jabar selatan skala prioritas peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Pak Uu dalam pernyataannya di Sukabumi, Rabu (8/9).
Ia mengatakan pembangunan JTS untuk menyempurnakan jalan existing atau yang sudah ada sebelumnya. "Jalan yang sudah ada di bibir pantai itu pun mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan, agar lebih mantap lagi, maka Pak Gubernur ingin membuat jalan tengah selatan," kata Uu.
Uu mengatakan dengan adanya JTS konektivitas lebih cepat, jalan ditempuh bisa setengahnya. Misalnya dari wilayah Lengkong ke Sagaranten, sekarang 99 Km, dengan JTS dibangun cukup 23 Km.
Ia juga menegaskan pembangunan JTS juga akan mendongkrak potensi desa wisata. "Jadi ini program luar biasa, dan juga di daerah tersebut sedang ada pembangunan desa wisata, rata-rata daerah punya potensi desa wisata," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar Koswara mengatakan, feasibility study (FS) atau studi kelayakan jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014. Kemudian, Amdal sudah terbit pada 2016. Lalu desain awal diluncurkan pada 2019, kemudian menuju Detail Engineering Design dan Dokumen Lingkungan.
"Kemudian pada 2021 kami bikin pradesain. Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, ke dalam standardnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru, membuat koridor baru," katanya.
(hoi/hoi)