Guru Besar UI: Pakai Masker, Varian Apapun tidak Bisa Masuk!
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus melakukan monitoring protokol kesehatan ketat hingga vaksinasi. Dengan strategi ini, Indonesia dapat menekan laju penyebaran virus corona penyebab Covid-19 dan hidup berdampingan dengan penyakit tersebut.
Anggota Komite Penasihat Ahli Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang juga Guru Besar FK UI Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi. mengatakan vaksin bukan satu-satunya perlindungan utama untuk mencegah Covid-19.
"Perlindungan utama adalah virus jangan sampai masuk ke lubang hidung kita. Itu nomor satu, tapi vaksin penting," ujar Soedjatmiko dalam acara 'Kesiapan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19' yang ditayangkan pada channel Youtube FMB9ID_IKP pada, Selasa (7/9/2021)
Soedjatmiko mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, memakai masker, menutup rapat, hidung, mulut, dagu dan pipi yang mana ini merupakan pilihan terbaik bagi masyarakat saat ini sebagai jalan menuju tatanan kehidupan baru. Sebab, virus ada di mana-mana dan mengincar tubuh manusia.
"Pada saat itu yang memakai masker akan terlindung dari virus, mau varian apapun tidak akan bisa masuk. Oleh karena itu masker jangan longgar, jangan melorot, karena itu yang utama," kata Soedjatmiko.
Selain itu, Soedjatmiko mengatakan harus selalu memakai masker dalam keadaan apa pun baik itu di luar rumah hingga di dalam rumah sekalipun. Kendati tidak nyaman, hal itu harus tetap dilakukan. Sebab di tatanan kehidupan baru, masyarkat harus siap hidup berdampingan dengan virus corona.
Selain protokol kesehatan yang ketat, hal yang tak kalah penting adalah vaksin. Di mana vaksin sangat berguna untuk melawan virus yang masuk tanpa kita ketahui. Di mana kalau seseorang sudah divaksin, maka vaksin akan membentuk antibodi atau kekebalan tubuh untuk menyerap atau melawan virus tersebut dan akan mengurangi gejala yang akan ditimbulkan.
(miq/miq)